Inflasi AS Mereda, Wall Street Menguat
Pasardana.id - Wall Street menguat pada Rabu (1/2/2023) dipicu meredanya inflasi Amerika Serikat.
Seperti dilaporkan Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York, AS, berakhir datar dengan pergerakan naik hanya 6,92 poin menjadi 34.092,96. Indeks S&P 500 meningkat 42,61 poin, atau sekitar 1,05 persen, menjadi 4.119,21. Indeks komposit Nasdaq melonjak 231,77 poin, atau sekitar 2 persen, menjadi 11.816,32.
Setelah peningkatan suku bunga Federal Reserve sebesar 25 basis poin, pimpinan The Fed Jerome Powell menyatakan bahwa inflasi AS telah mulai mereda. Para investor kini meyakini peningkatan suku bunga hanya akan berlangsung dua kali lagi tahun ini.
Dari 11 sektor utama indeks S&P 500, hanya indeks sektor energi yang berakhir di teritori negatif dengan penuruna 1,9 persen. Indeks sektor teknologi memimpin penguatan dengan melonjak 2,3 persen.
Harga emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange naik seiring melemahnya nilai tukar dolar AS. Harga emas untuk pengiriman Maret 2023 naik 0,6 persen menjadi US$1.957,10 per ons. Indeks dolar AS merosot 1 persen menjadi 101,8.
Bursa saham Eropa berada dalam tekanan pada Rabu, dengan indeks STOXX 600 Eropa berakhir datar, setelah penguatan saham sektor perbankan dibarengi pelemahan saham sektor kesehatan.
Indeks FTSE 100 di Bursa Efek London, Inggris, turun 10,59 poin, atau sekitar 0,14 persen, menjadi 7.761,11. Indeks Dax 30 di Bursa Efek Frankfurt, Jerman, 52,47 poin, atau sekitar 0,35 persen, menjadi 15.180,74.
Indeks Ibex 35 di Bolsa de Madrid, Spanyol, meningkat 66,50 poin, atau sekitar 0,74 persen, menjadi 9.100,50. Indeks Cac 40 di Euronext, Paris, Perancis, melemah 5,31 poin, atau sekitar 0,08 persen, menjadi 7.077,11.
Nilai tukar poundsterling terhadap dolar AS berada di kisaran US$1,2318 per pound. Sedangkan terhadap euro, nilai tukar pound melemah 0,2 persen menjadi 1,1317 euro per pound.