Indeks Kospi Turun 0,85 Persen
Pasardana.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, turun 20,34 poin, atau sekitar 0,85 persen, pada Rabu (25/10/2023), menjadi 2.363,17.
Volume perdagangan tipis hanya mencapai 435 juta saham senilai 7,7 triliun won atau sekitar US$5,7 miliar, degan saham yang naik melampaui yang turun 613 berbanding 267.
Angka indeks turun seiring melemahnya saham perusahaan manufaktur baterai mobil elektrik dipicu ekspektasi merosotnya permintaan global mobil elektrik tahun depan seiring memburuknya kondisi perekonomian.
“Penurunan keseluruhan saham yang terkait dengan baterai sekunder menyebabkan kemerosotan secara keseluruhan karena banyak faktor negatif yang terlihat pada industri baterai sekunder dan kendaraan listrik, termasuk guncangan pendapatan Tesla dan penyesuaian target produksi kendaraan listrik General Motors yang menurun,” ungkap Lee Kyoung-Min, analis Daishin Securities, seperti dikutip Yonhap News.
Investor asing dan institusi masing-masing melepas saham senilai 342,4 miliar won dan 62,8 miliar won, sedangkan investor ritel meraup saham senilai 361 miliar won.
Saham perusahaan manufaktur baterai penyimpanan LG Energy Solution terjun 8,7 persen setelah menyatakan pertumbuhan pendapatan akan melambat tahun depan.
Saham Samsung SDI tergelincir 7,19 persen. Saham POSCO Future M terjun bebas 10,16 persen dipicu ekspektasi penurunan perolehan laba kuartal ketiga.
Saham perusahaan baja POSCO Holdings anjlok 6,01 persen. Saham perusahaan kimia LG Chem terjun 6,91 persen.
Saham perusahaan teknologi Samsung Electronics turun 0,73 persen. Saham SK Hynix sebaliknya naik 0,55 persen.
Saham perusahaan otomotif Hyundai Motor dan Kia masing-masing melorot 0,44 persen dan 0,12 persen. Saham perusahaan internet Kakao merosot 1,64 persen, saham Naver sebaliknya melonjak 1,12 persen.
Nilai tukar won melemah terhadap dolar Amerika Serikat, turun 6,6 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.349,70 won per dolar AS.
Secara umum bursa saham Asia diliputi sentimen positif hari ini, dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,6 persen.
Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia berakhir datar dengan pergerakan turun hanya 2,60 poin menjadi 6.854,30. Di Asia Tenggara, indeks utama perdagangan saham Bursa Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Filipina menguat, sedangkan Bursa Singapura dan Vietnam melemah.
Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, naik 11,87 poin, atau sekitar 0,40 persen, menjadi 2.974,11. Indeks Hang Seng di Bursa Efek Hong Kong meningkat 93,80 poin, atau sekitar 0,55 persen, menjadi 17.085,33.

