ANALIS MARKET (02/10/2023) : IHSG Diproyeksi Bergerak Sideways
Pasardana.id – Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, Dow Jones Industrial Average memimpin penurunan pada hari perdagangan terakhir bulan September dengan terkoreksi 0.5%, seiring kekhawatiran berlanjutnya trend naik suku bunga The Fed dan US government shutdown masih menghantui sentimen pasar.
Namun perkembangan terakhir mengabarkan Kongres AS akhirnya meloloskan rancangan undang-undang pendanaan sementara pada Sabtu malam dengan dukungan besar dari Partai Demokrat setelah Ketua DPR dari Partai Republik Kevin McCarthy mundur dari tuntutan sebelumnya yang berasal dari kelompok garis keras partainya; dengan demikian menghindarkan pemerintahan AS dari resiko shutdown di saat-saat terakhirnya.
Core Personal Consumption Expenditures (PCE) price index, acuan favorit The Fed atas tingkat Inflasi, berhasil melandai ke level 0.1% dari 0.2%; menumbuhkan optimisme para investor bahwa gelombang tekanan Inflasi berhasil dikendalikan, dan dengan demikian The Fed bisa mendekati akhir dari trend naik suku bunga mereka. Dan pada akhirnya akan membawa turun imbal hasil obgliasi negara AS yang mana yield US Treasury tenor 10 tahun telah meroket 20% di kuartal ketiga, setelah drop sekitar 4% pada awal Juli.
Kabar terakhir mengenai mogok kerja di pabrikan mobil GM & Ford berlanjut, namun tidak demikian halnya dengan Stellantis yang mulai menunjukkan perkembangan kesepakatan.
MARKET ASIA: Indonesia hari ini (02/10) akan menantikan Data Nikkei Manfuacturing PMI (Sept.) dan Inflasi (Sept.). Sementara serangkaian data penting juga akan muncul dari Korea Selatan (Export & Import, Trade Balance untuk bulan September), China (PMI bulan September), Jepang (Tankan Manufacutirng Outlook Index untuk kuartal 3 kemarin).
Menilai posisi penutupan IHSG kemarin (29/9) yang terhalang MA10 & MA20, analis NH Korindo Sekuritas menyarankan para investor/trader untuk menahan pembelian terlalu banyak sebelum level 6970-7000 kembali mampu tertembus.
Adapun gelombang outflow asing mengurangi semangat IHSG yang hampir flat saja atau -0.35% selama bulan September, karena terdampak Foreign Net Sell sebesar IDR 3.12 triliun selama sebulan terakhir; menjadikan posisi asing di pasar saham Indonesia kembali tergerus menjadi Net Buy IDR 9.31 triliun secara YTD.
“IHSG diproyeksi bergerak Sideways,” sebut analis NH Korindo Sekuritas dalam riset Senin (02/10).

