Indeks Kospi Merosot 1,9 Persen
Pasardana.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seou, Korea Selatan, merosot 46,8 poin, atau sekitar 1,9 persen, pada Kamis (19/10/2023), menjadi 2.415,8.
Volume perdagangan moderat mencapai 739,5 juta saham senilai 8,7 triliun won atau sekitar US$6,3 miliar, dengan saham yang turun melampaui yang naik 808 berbanding 94.
Angka indeks merosot dipicu kekhawatiran eskalasi ketengan di Timur Tengah. “Indeks Kospi terpengaruh kondisi di Timur Tengah dan peningkatan imbal hasil obligasi di Amerika Serikat,” jelas Han Ji-Young, analis Kiwoom Securities, seperti dikutip Yonhap News.
Investor asing melepas saham senilai 155,4 miliar won, sedangkan investor institusi menjual saham senilai 248,3 miliar won.
Saham perusahaan teknologi Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing merosot 1,42 persen dan 3,31 persen. Saham perusahaan manufaktur baterai mobil elektrik LG Energy Solution dan Samsung SDI masing-masing anjlok 2,69 persen dan 3,52 persen.
Saham perusahaan minyak SK Innovation dan perusahaan kimia LG Chem masing-masing melorot 2,17 persen dan 2,37 persen. Saham maskapai penerbangan Korean Air dan Asiana Airlines masing-masing melemah 2,58 persen dan 1,49 persen.
Saham perusahaan internet Kakao terjun 3,11 persen setelah CIO Kakao ditangkap karena melakukan manipulasi harga saham.
Nilai tukar won melemah terhadap dolar Amerika Serikat, turun 7,8 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.357,4 won per dolar AS.
Secara umum bursa saham Asia diliputi sentimen negatif hari ini, dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 1,11 persen.
Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia merosot 96 poin, atau sekitar 1,36 persen, menjadi 6.981,60. Bursa saham di Asia Tenggara melemah, termasuk juga di Indonesia.
Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, merosot 53,32 poin, atau sekitar 1,74 persen, menjadi 3.005,39. Indeks Hang Seng di Bursa Efek Hong Kong terjun 436,63 poin, atau sekitar 2,46 persen, menjadi 17.295,89.

