BINA Akan Genjot Pertumbuhan Kredit Konsumer Hingga 120 Persen Pada Tahun 2023

Foto : Dok. BINA

Pasardana.id PT Bank INA Perdana Tbk (IDX: BINA) akan menggenjot pertumbuhan kredit sektor konsumer sebesar 120 persen menjadi Rp800 miliar sepanjang tahun 2023.

Direktur Utama BINA, Daniel Budirahayu menjelaskan, perseroan saat ini telah memiliki strategi bisnis untuk bisa menggenjot kredit di sektor konsumer.

Adapun strategi yang akan difokuskan oleh management, dengan meningkatkan sejumlah kerjasama dengan perusahaan – perusahaan yang memiliki fasilitas payroll di Bank INA, untuk penyaluran fasilitas kredit konsumer seperti KPR, KTA dan INA Ready Cash (IRC).

Tidak hanya itu, lanjut Daniel, BINA juga telah memiliki program INA Ready Cash (IRC) sejak 2021 silam yang diperuntukkan bagi para karyawan perusahaan yang memiliki fasilitas payroll (penggajian) di Bank INA untuk memenuhi kebutuhan mendesak dengan tingkat suku bunga relatif rendah.

“Diharapkan, dengan adanya fasilitas ini bisa mendongkrak portofolio kredit Perseroan dan meningkatkan jumlah nasabah,” kata dia kepada media, Selasa (24/1/2023).

Ia juga bilang, kondisi bisnis di sektor jasa keuangan akan jauh lebih baik pada tahun 2023.

Hal tersebut tercermin dari angka pertumbuhan kredit dari Bank Indonesia per November 2022 yang berhasil tumbuh 11,16 persen karena ditopang oleh pertumbuhan positif di seluruh jenis kredit.

Bank optimis kredit di sektor konsumer masih mampu tumbuh. Hal tersebut dapat dilihat dari berbagai indikator, mulai dari angka penjualan retail, kendaraan, semuanya berhasil tumbuh. Meski kita tahu, tahun 2023 ada ancaman resesi ekonomi global, kami harus bisa mengantisipasinya, papar dia.

Ia menambahkan, perseroan akan melakukan sejumlah kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak untuk bisa merealisasikan target yang dicanangkan sepanjang tahun ini.

Apalagi di tahun ini, kebijakan PPKM sudah resmi dicabut oleh Pemerintah, dan diyakini akan membuat masyarakat lebih nyaman untuk melakukan kegiatan konsumsi.

Kita patut bersyukur, Pemerintah telah mencabut kebijakan PPKM pada akhir tahun kemarin. Pencabutan ini bisa memberikan gairah bisnis yang semakin besar lagi di tahun 2023," papar dia.