Selain SKK Migas dan Pertamina, Perusahaan Migas AS Ikut Berpeluang Garap Blok Masela

Pasardana.id - Salah satu perusahaan minyak dan gas (Migas) kelas kakap asal Amerika Serikat tengah intens menjajaki peluang untuk mengambil sebagian hak partisipasi yang ingin dilepas Shell dari proyek Kilang Gas Alam Cair (LNG) Abadi Blok Masela.
Hal tersebut disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (3/8/2022).
Dijelaskan, perusahaan Migas asal Amerika Serikat itu, nantinya akan ikut mengambil bagian persentase hak pengelolaan Shell bersama dengan PT Pertamina (Persero).
Sebelumnya, pemerintah ikut mendorong PT Pertamina (Persero) untuk mengambil sebagian hak partisipasi Shell di salah satu proyek Migas terbesar di dunia tersebut.
“Jadi, selain perusahaan Migas Indonesia, ini juga juga ada KKKS lain yang juga komunikasi dengan Inpex, dari Amerika Serikat,” kata Arifin.
Terkait masalah pendanaan PT Pertamina, menurut Arifin, kementeriannya tengah mematangkan sejumlah instrumen pendanaan bersama dengan Kementerian BUMN untuk mendorong kepemilikan perusahaan pelat merah itu di Blok Masela.
Bahkan, pemerintah belakangan tengah berupaya menarik pendanaan lewat Indonesia Investment Authority atau INA untuk menyokong pengambilan sebagian hak partisipasi itu.
“Sudah dibilang oleh bu Menteri Keuangan, jadi tinggal harus tahu term and condition-nya, tapi itu nanti internal lah dengan Kementerian BUMN, INA dan kita yang bisa mendukungnya,” kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala SKK Migas, Dwi Soetijpto menyampaikan, bahwa saat ini Pertamina sedang mengkaji peluang untung-rugi sebelum memberi keputusan untuk ikut menggarap Blok Masela.
Hal ini perlu dilakukan karena status proyek tersebut masih dalam tahap pengembangan dan belum berproduksi.
Selain itu, Pertamina saat ini pun sudah mengelola sejumlah blok migas besar seperti Blok Rokan dan Blok Mahakam.
"Saya sendiri sudah mulai kontak dengan Pertamina menanyakan kemampuan mereka akan berapa besar. Itu Pertamina yang belum memberikan jawaban," jelasnya.
SKK Migas berharap, Pertamina sudah menyelesaikan kajian mereka pada Agustus atau September tahun ini.
Dwi pun mengungkapkan, Inpex selaku pemilik mayoritas hak pengelolaan sekaligus operator proyek LNG Abadi Blok Masela, mengajukan agar proyek dapat berjalan mulai tahun depan.
"Kami harap, Pertamina bisa segera, karena rencananya Inpex akan mengajukan projeknya mulai jalan lebih cepat di tahun depan," ujar Dwi.
Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan 35 persen hak partisipasi yang dilepas Shell di Blok Masela dapat diambil sepenuhnya oleh PT Pertamina (Persero) atau perusahaan migas nasional lewat pembiayaan yang disokong oleh Indonesia Investment Authority (INA).
Keinginan tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia seusai melakukan pertemuan dengan The Japan CEO Meeting dengan KBRI Tokyo, Jepang, Rabu (27/7/2022).
“Bapak Presiden sudah memerintahkan untuk yang keluar (Shell) itu digantikan oleh pengusaha nasional, baik itu lewat INA atau BUMN,” kata Bahlil saat menggelar konferensi pers dikutip Kamis (28/7/2022).