Resesi Di Ambang Pintu, IHSG Sulit Tembus 7000
Pasardana.id - Pelaku pasar modal tengah menghadapi sentimen yang ditimbulkan kenaikan the Fed Rate dan kekhawatiran kinerja emiten kuartal 2022 yang dibawah harapan pasar.
Pengamat Pasar Modal, Hans Kwee memandang, lazimnya Suku Bunga The Fed naik, dikhawatirkan memicu resesi masih akan berlanjut hingga 2023 dan baru tahun 2024 akan turun.
Hal itu akan berdampak pada pulangnya dana asing dari negara-negara berkembang ke Amerika Serikat yang diperburuk oleh kondisi Eropa yang kelam.
Tapi terdapat dampak baiknya bagi ekonomi Indonesia, karena komoditas batu bara bergerak naik, neraca perdagangan naik, dominasi asing pasar modal mulai berkurang.
"IHSG kuartal III sulit tembus 7.000. Kuartal IV, mungkin mulai bangkit 6800-7.000," kata Hans dalam bincang Emiten Talk di Jakarta, Kamis (28/7/2022).
Sementara itu, Pendiri Global Fund Representative, Johanes Soetikno mengatakan, dalam kondisi resesi, Indonesia memang menarik dari segala sisi, tapi sayangnya kurangnya pengenalan.
“Jika kita bicara pelaku industri keuangan dan pasar modal ingin menu yang komprehensif atau harus ada detailnya. Dan itu yang kita harapkan bahwa emiten bisa menawarkan hal terbaik yang bisa mereka tawarkan,” kata dia.
Ia menilai, emiten harus membuat menu yang detail dan menarik untuk menarik minat para investor, baik itu dari batu bara, mineral, sawit, industri manufaktur, dan berbagai sektor lain.
Sedangkan, Pengamat Ekonomi Universitas Indonesia, Telisa Aulia Falianty mengatakan, terkait menu komprehensif yang harus disajikan oleh Indonesia, salah satu kelebihan indonesia adalah bisa mengambil momentum tertentu untuk kembali bangkit dari terpaan pandemi. Dimana, beberapa negara harus mengalami nasib yang kurang baik hingga krisis.
Ia melanjutkan, peluang investasi di tengah krisis global saat dibayangi dengan masih tingginya harga komoditas.
Tapi pada sisi lain, mobilitas masyarakat global pulih yang mengakibatkan pemulihan aktivitas ekonomi, Fundamental ekonomi makro yang relatif masih kuat, sinergi dan antisipasi kebijakan oleh otoritas lumayan baik, Presidensi G20 dan penilaian lembaga global kepada Indonesia, trend digitalisasi dan energi baru terbarukan.
“Risiko yang harus diperhatikan juga adalah kemungkinan resesi/stagflasi global, penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi global, normalisasi oleh bank sentral di dunia, risiko ketidakpastian geopolitik global yang masih berlangsung, berbagai varian baru covid dan berbagai penyakit menular lainnya,” tutur dia.
Sedangkan, CFO PT Champ Resto Indonesia Tbk (IDX: ENAK), Christopher Supit mengatakan, efek dari global resesi memang ada, tapi dia lebih perhatian terhadap kondisi dalam negeri. Misalnya, pada saat lockdown Omicron, restoran jadi lebih sepi, dan sebaliknya sepanjang Hari Raya dan liburan sekolah, restoran jadi lebih ramai.
"Namun, walaupun efek dari global resesi tidak signifikan, kami tetap melanjutkan peningkatan efisiensi internal kami, yang mana sudah sejak kami tingkatkan sejak merebaknya awal pandemi. Dengan adanya itu, kami yakin bahwa kami sudah lebih siap dibanding pre-pandemi," ujar Christopher.
Terkait pencapaian ENAK sebagai emiten sampai dengan Juli ini, Dia secara lugas mengatakan, "Yang jelas laporan keuangan semester 1 akan release dalam minggu ini, jadi bisa dilihat langsung bagaimana pencapaian aktual ENAK sepanjang semester 1 tahun 2022. Pencapaian ini pastinya masih positif sekali. Di samping dengan adanya ekonomi yang mulai pulih sejak adanya pandemi, Perseroan juga cukup agresif melakukan ekspansi untuk menjaga level pencapain."
Ditambahkan, ada banyak outlet Gokana dan Raa Cha yang dibuka sepanjang semester 1, teruma di daerah luar Jawa dan 2nd tier cities di Jawa.
Bisa dilihat juga laju ekspansi Monsieur Spoon di area Jakarta sepanjang semester 1 ini, ditambah lagi dengan adanya launching sub-brand Monsieur Spoon Dewata dan Croco.
Dengan penuh percaya diri, Sang CFO menegaskan, "Perseroan tetap optimis dengan target awal di 2022, dengan meningkatkan laju ekspansi Perseroan serta terus melakukan upaya efisiensi internal kami."
Lebih lanjut disampaikan, dengan pulihnya kondisi pasca pandemi, maka ENAK harus bisa mengambil momen dimana masyarakat mulai bergairah lagi, dimana kebutuhan F&B adalah sesuatu yang tidak mungkin tidak di cari oleh masyarakat.
"Maka dari itu, kami tetap melakukan ekspansi. Sampai semester I ini, kami sudah membuka 19 store baru dan di semester II akan lebih banyak lagi store yang akan di buka. Treck record kami di 2019, bisa membuka hingga 82 store dan hingga Juni 2022 kami telah memiliki 285 store F&B," jelasnya.
"Kami percaya, potensi Champ Resto masih sangat besar, bisa lebih ekspansi di waktu yang akan datang," tutup Christopher.