Usai IPO, Saraswanti Indoland Akan Tumbuh Lebih Cepat
Pasardana.id - PT Saraswanti Indoland Development Tbk akan kian leluasa mengembangkan proyek properti usai meraih dana IPO, guna tumbuh lebih cepat.
Direktur Utama Saraswanti Indoland Development, Bogat Agus Riyono mengatakan, IPO merupakan langkah yang tepat bagi perseroan untuk berkembang lebih cepat dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi semua pemangku kepentingan.
“Seluruh dana yang diperoleh dari IPO, setelah dikurangi biaya-biaya emisi saham dan dana yang diperoleh dari pelaksanaan Waran Seri I akan digunakan sebagai modal kerja perseroan,” ujar dia kepada media, Jumat (17/6/2022).
Ia menjelaskan, modal kerja yang dimaksud, terkait dengan pembayaran untuk biaya pemeliharaan MICC dan hotel, pembelian bahan baku untuk makanan dan minuman, pembelian persediaan hotel, pembayaran tenaga kerja dan utilitas, modal kerja untuk pembayaran kepada pemasok dan kontraktor dalam rangka pembangunan proyek apartemen Arjuna dan Bima, serta pembangunan proyek Banyu Bening.
Sementara itu, lanjut dia, perseroan telah membangun Mataram City, yang merupakan proyek ragam kegunaan yang paling prestisius di Yogyakarta.
Berdiri di atas lahan seluas 2,5 hektar di kawasan yang paling berkembang, jalan Palagan Tentara Pelajar, saat ini telah beroperasi tiga menara dan sebuah Convention Center.
Menara pertama, Nakula, adalah Hotel Alana Yogyakarta yang dioperasikan oleh Archipelago International.
Menara kedua dan ketiga, Sadewa dan Yudhistira, diperuntukan sebagai apartemen.
Menara keempat dan kelima, Bima dan Arjuna, segera dibangun dan melengkapi Kawasan Mataram City sebagai sebuah kawasan yang menghadirkan Pandawa Lima secara lengkap.
Adapun Hotel Alana adalah hotel MICE berbintang empat terbaik di Yogyakarta. Memiliki 264 kamar, termasuk presidential suite room yang mewah, sebuah Grand Ballroom termegah dan terbesar di Yogyakarta dan Jawa Tengah, serta 14 meeting room, menjadikan Hotel Alana Yogyakarta sebagai Hotel MICE yang mumpuni untuk penyelenggaraan konferensi internasional, pameran, konser musik, pernikahan, dan berbagai acara-acara besar lainnya.
Lalu, perseroan juga memiliki kondotel Innside by Melia dengan kapasitas 242 kamar. Kondotel ini juga dilengkapi dengan ruang pertemuan berkapasitas di kisaran 20 - 300 orang.
Selain itu, perseroan akan mengembangkan proyek landed house, Banyu Bening, The Villa Resort yang terdiri dari 56 unit rumah di atas lahan seluas 9.000 meter persegi di daerah Rawa Pening, Ambarawa, Jawa Tengah.
Adapun calon emiten properti itu menawarkan harga penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di kisaran Rp 180 - Rp 200 per saham.
Pengembang properti itu akan melepas sebanyaknya 340 juta saham atau setara 6,31 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO.
Mengutip prospektus perseroan, total dana hasil IPO yang akan dihimpun oleh perseroan diperkirakan mencapai kisaran Rp 61,2 miliar - 68 miliar.
Secara bersamaan, perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 340 juta Waran Seri I yang menyertai saham baru atau setara 6,74 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh.

