Upaya ID Food Cegah Penularan Wabah PMK Pada Hewan Ternak

foto : ilustrasi (ist)
foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Perusahaan induk pangan pelat merah ID Food terus melakukan upaya preventif untuk menghindari hewan ternaknya agar tidak terpapar wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).

Penyakit yang menyebabkan penurunan berat badan hewan secara permanen ini berdampak signifikan terhadap ekonomi.

Penyakit mulut dan kuku merupakan penyakit hewan yang sangat menular akibat infeksi virus penyakit mulut dan kuku.

Hewan yang terpapar penyakit ini dapat dikenali dengan luka lepuh atau erosi di bagian mulut dan kuku.

Direktur Utama ID Food, Frans Marganda Tambunan dalam keterangan di Jakarta, yang dikutip Senin (09/5) mengatakan, pihaknya melakukan pencegahan, pengawasan, dan pengendalian untuk memberikan proteksi kepada hewan ternak sesuai arahan pemerintah.

"Kami terus lakukan pengawasan dan monitoring serta sosialisasi pencegahan kepada seluruh mitra grup ID Food termasuk kepada asosiasi pedagang dan mitra peternak," kata Frans Marganda Tambunan.

Dia juga menyampaikan pihaknya telah melakukan berbagai upaya pencegahan sejak dini, di antaranya tidak melakukan pemasukan ternak di wilayah yang terduga terdampak penyakit.

Selain itu, pihaknya juga melakukan tindakan karantina atau isolasi terhadap ternak yang baru datang atau pindah dari lokasi kandang lain, menggunakan prosedur biosecurity yang ketat pada wilayah kawasan peternakan yang dikelola anak usahanya PT Berdikari, hingga mengupayakan vaksin terhadap ternak sapi dan domba.

"Kami memastikan peternakan sapi yang dikelola grup ID Food aman dan bebas dari wabah. Berdasarkan operasi pasar dan koordinasi kami dengan asosiasi pedagang dan mitra, stok ketersediaan daging sapi tersedia," ujar Frans.

Sebagai informasi, wabah PMK ditemukan di empat kabupaten di Jatim, yakni Gresik, Lamongan, Sidoarjo dan Mojokerto yang menyerang sekitar 1.247 ekor sapi ternak.

PMK merupakan penyakit hewan akut yang menyerang ternak, seperti sapi, kerbau, kambing, domba, kuda dan babi.

Adapun tingkat penularan PMK mencapai 90 hingga 100%.