Neraca Perdagangan Surplus, Menko Airlangga Berharap Minat Investor Semakin Meningkat
Pasardana.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menuturkan, kinerja ekspor dan impor Indonesia tahun 2021 ditutup dengan pencapaian positif dengan mencetak surplus neraca perdagangan sebesar USD1,02 miliar.
Hal ini disebut-sebut membawa tren surplus sejak Mei 2020 atau 20 bulan berturut-turut.
Menurut Menko Airlangga, surplus ini disebabkan faktor kenaikan harga komoditas ekspor seperti batubara, CPO, dan nikel.
Dia menilai, ketiga komoditas ini juga diproyeksikan tetap menjadi peluang baik bagi neraca perdagangan Indonesia pada tahun ini.
Dengan membaiknya neraca perdagangan ini, Menko Airlangga berharap hal tersebut mampu menarik minat investor menanamkan modal di Indonesia.
“Meningkatnya neraca perdagangan ini menjadikan ekonomi nasional semakin pulih sehingga diharapkan mampu menarik minat investor,” tutur Menko Airlangga melalui pernyataannya, Kamis (7/4/2022).
Ketua Umum Partai Golkar ini juga menambahkan, kredibilitas Indonesia di mata investor pada 2021 semakin membaik. Hal ini terlihat dari peningkatan realisasi investasi kuartal empat tahun 2021 sebesar 15,2 persen (yoy).
Bahkan, realisasi ini melampaui target investasi Badan Koordinasi Penanaman Modal sebesar Rp 858,5 triliun. Capaian investasi pada 2021 di kuartal empat sebesar Rp 901,02 triliun.
Menko Airlangga menilai, selain indikator ekonomi, Indonesia juga diuntungkan momentum Presidensi G20.
Menurutnya, Presidensi G20 Indonesia memberi peluang dalam memimpin proses pemulihan ekonomi global melalui tiga prioritas utama, antara lain kesehatan, digitalisasi ekonomi, dan transisi energi.
Dia berharap, dengan adanya Presidensi G20, Indonesia diharapkan bisa membantu pemerintah mengembangkan perdagangan global. Pengembangan dilakukan dengan berbagai dukungan diantaranya yakni promosi industri sawit berkelanjutan melalui strategi hilirisasi.
“Dengan adanya hilirisasi ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing komoditas ekspor di tingkat global dan memperkuat industri manufaktur dalam negeri,” ujar Menko Airlangga.

