Jelang Tutup Tahun, BPS Catat Neraca Dagang Indonesia Surplus

Foto : istimewa

Pasardana.id - Jelang tutup tahun, kinerja perdagangan Indonesia di bulan November 2020 mengalami peningkatan, baik dari sisi ekspor maupun impor, namun masih membukukan surplus.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor Indonesia bulan November 2020 sebesar  US$ 15.28 miliar, meningkat 6.36 persen dibandingkan nilai ekspor bulan sebelumnya.

Sedangkan impor bulan November 2020 sebesar  US$ 12.66 miliar, meningkat 17.40 persen dibandingkan nilai impor bulan Oktober 2020. 

Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia di bulan November 2020 membukukan surplus sebesar US$ 2.61 miliar.

"Surplus perdagangan ini menggembirakan. Karena surplus disebabkan adanya kenaikan permintaan dan kenaikan harga sejumlah komoditas ekspor andalan Indonesia di pasar dunia, antara lain kenaikan harga minyak sawit dan batu bara," ujar Kepala BPS Suhariyanto, Selasa ( 15/12/2020).

Secara bulanan, ekspor November merupakan yang tertinggi sejak Oktober 2018, yang mencatatkan ekspor sebesar US$15,91 miliar. Pertumbuhan ekspor pada November, kata Suhariyanto, terjadi secara volume dan harga. 

Secara kumulatif, ekspor Indonesia Januari - November 2020, BPS mencatat ekspor mencapai US$146,78. Menurut Suhariyanto, angka ini turun tipis dibandingkan tahun lalu sebesar US$153,25 atau turun -4,22 persen. 

Sementara itu, nilai impor Indonesia pada November ini tercatat sebesar US$12,66 miliar atau naik 17,40 persen dari bulan Oktober 2020.

"Impor pada bulan ini mengalami pertumbuhan positif di semua jenis barang," ujar Suhariyanto.

Ditambahkan, untuk impor, semua elemen juga mengalami peningkatan. Yaitu impor barang konsumsi naik 25,52 persen, bahan baku / penolong naik 13,02 persen dan impor barang modal meningkat 12,66 persen.

"Untuk barang konsumsi, terjadi peningkatan impor komoditas bawang putih di bulan November 2020. Selain meningkatnya impor obat-obatan dari India, dan impor buah apel segar di bulan November 2020," tukas Suhariyanto.

Sementara negara asal impor terbesar dari Tiongkok, Jepang, Amerika Serikat, Singapura dan Korea Selatan.

"Secara keseluruhan, neraca perdagangan Indonesia dari bulan Januari hingga November 2020 juga masih membukukan surplus sebesar 19,66 miliar dollar. Kinerjanya masih lebih baik jika dibandingkan periode yang sama di tahun 2019 yang mengalami defisit sebesar 3,52 miliar dollar," pungkasnya.