Konsumsi BBM Diprediksi Meningkat Saat Mudik Lebaran, Pertamina Pastikan Stok Aman

f

Pasardana.id - Pemerintah memprediksi konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bakal meningkat selama periode mudik Lebaran 2022.

Prediksi pemerintah, sekitar 85,5 juta orang melakukan perjalanan mudik dan ada 33 juta mobil yang akan bergerak di seluruh Indonesia selama arus mudik.

Menghadapi aktivitas mudik tersebut, PT Pertamina (Persero) memastikan kesiapan pasokan dan distribusi BBM dan LPG.

Sejak 11 April hingga 10 Mei 2022 juga disiagakan Satuan Tugas Ramadan dan Idul Fitri (Satgas Rafi).

”Satgas Rafi akan bekerja 24 jam untuk memastikan kebutuhan energi masyarakat terpenuhi dengan baik. Seluruh infrastruktur distribusi energi sudah siap mengamankan pasokan BBM dan LPG,” jelas Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Mulyono, Senin (18/4).

Menurut Mulyono, mudik tahun ini diperkirakan akan mengalami lonjakan, setelah 2 tahun masa pandemi masyarakat tidak bisa mudik ke kampung halaman.

Untuk itu, menurut Mulyono, seluruh pekerja subholding Pertamina, mulai upstream, pengolahan, perkapalan, pemasaran, hingga gas, bekerja bersama untuk memastikan kebutuhan energi masyarakat terpenuhi dengan baik.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga (PPN) Subholding Commercial & Trading (C&T), Alfian Nasution menambahkan, stock dan penyaluran BBM & LPG Pertamina saat ini dalam kondisi aman dan berjalan lancar.

"Pertamina menyiapkan tambahan stock sesuai dari perhitungan proyeksi rata-rata konsumsi untuk masing-masing produk," ujarnya.

Alfian memerinci, produk gasoline di masa satgas 2022 diperkirakan meningkat 11 persen dari tahun 2021. Yaitu dari 90 ribu kl per hari menjadi 100 ribu kl per hari.

Sementara untuk produk gasoil meningkat 24 persen. Dari tahun lalu sebanyak 36 ribu kl per hari menjadi 44 ribu kl per hari pada 2022.

”Puncak kenaikan konsumsi gasoline ada pada H-1 dan H+1 (arus mudik, Red) dan saat arus balik H+5,” katanya.

Di sisi lain, untuk produk diesel akan terjadi penurunan. Hal itu lantaran ada pembatasan truk besar pada H-4 sampai H-1 saat arus mudik dan H+5 sampai dengan H+7 saat arus balik.

”Sehingga mengakibatkan adanya penurunan demand gasoil,” ucapnya.

Alfian melanjutkan, untuk produk LPG, baik PSO maupun non-PSO, ada kenaikan 3 persen dari periode satgas 2021. Yaitu dari 25 ribu metrik ton per hari menjadi 27 ribu metrik ton per hari.

”Khusus LPG PSO, estimasi satgas 2022 ada peningkatan 6 persen dari satgas 2021,” ujarnya.

Menurut Alfian, adanya pelonggaran aturan perjalanan juga mendorong mobilisasi masyarakat cenderung meningkat.

Sehingga diperkirakan realisasi konsumsi avtur pada masa satgas 2022 meningkat hingga 57 persen dibandingkan 2021. Yaitu dari 5.434 kl per hari menjadi 8.527 kl per hari.

Pertamina, lanjut Alfian, juga memberikan layanan BBM selama periode Satgas Rafi. Di antaranya SPBU Siaga di wilayah jalur potensial, layanan antar, hingga fasilitas kesehatan (selengkapnya lihat grafis).

”Dengan dukungan dan kerja sama seluruh stakeholder, Pertamina siap menyukseskan mudik tahun ini,” tandasnya.