ANALIS MARKET (19/4/2022) : IHSG Diperkirakan Cenderung Tertekan

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (18/4), IHSG ditutup menguat 39,75 poin (+0,55%) ke level 7.275,29.

IHSG menguat didorong rilis data neraca perdagangan Indonesia yag naik 18,27% menjadi surplus US$4,53 miliar (Mar-22), sebelumnya surplus US$3,83 miliar (Feb22). Capaian tersebut merupakan surplus 23 bulan secara berturutturut.

Di sisi lain, pelaku pasar masih akan mencermati hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) terkait kebijakan suku bunganya.

Sementara itu, Wall Street diperdagangan tadi malam (18/4) ditutup melemah karena aksi jual saham-saham defensif, terutama perawatan kesehatan, mengimbangi kenaikan diantara energi, dan keuangan.

Di saat yang sama, kekhawatiran kenaikan inflasi dan suku bunga yang lebih tinggi akan menyeret ekonomi terbesar dunia ke dalam resesi membebani katalis pelaku pasar.

Imbal hasil Treasury 10 tahun naik melewati 2,86%, tingkat yang tidak terlihat sejak 2018.

DJIA (-0,11%), S&P 500 (-0,02%), dan Nasdaq (-0,14%).

“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung tertekan. Pelaku pasar hari ini akan mencermati hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) terkait kebijakan suku bunganya. Konsensus pasar memperkirakan BI masih akan menahan BI 7-Day RR di level 3,50%,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset yang dirilis Selasa (19/4/2022).