Pasokan Pangan Jelang Lebaran Dipastikan Aman

Foto : istimewa
Foto : istimewa

Pasardana.id - Komisi IV DPR RI meminta Kementerian Pertanian (Kementan) menjaga pasokan pangan di seluruh Indonesia guna menjaga kestabilan harga, sehingga tidak terjadi gejolak di pasaran.

Karena itu, untuk menjamin tersedianya pasokan pangan dan kestabilan harga, Ketua Komisi IV DPR RI Sudin meminta kepada kementerian pertanian agar membenahi data stok pangan agar lebih valid sesuai dengan ketersediaan di lapangan.

“Keakuran data terkait dengan pencapaian produksi komoditas pangan itu sangat penting dalam menentukan kebijakan, khususnya di bidang pertanian. Untuk itu singkronisasi dan harmonisasi data pertanian jadi hal yang mendesak untuk dilakukan secara berkala,” kata Sudin, saat memimpin Rapat Dengar Pendapat (RDP) DPR RI bersama Kementan, Senin (11/42022).

Sudin menyebut, ketidakakuratan data berpotensi menyebabkan masalah dalam pengambilan kebijakan dan di khawatirkan target pembangunan pertanian tidak tercapai sehingga dapat merugikan petani.

Selain itu, dia juga mengingatkan kepada kementerian pertanian untuk menyusun program rencana dan anggaran yang fokus pada pemenuhan kebutuhan pangan, peningkatan nilai tambah dan daya saing dengan memperhatikan daya dukung ekosistem serta mitigasi iklim secara berkelanjutan.

“Kita meminta, agar kementan dapat memitigasi perubahan iklim secara berkelanjutan untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri sekaligus menjaga pasokanya agar tidak ada gejolak harga di pasar,” sambungnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menjelaskan bahwa pasokan pangan aman selama bulan Ramadan hingga lebaran mendatang.

"Ketersediaan pangan berdasarkan prognosa neraca 12 komoditas relatif aman dan dapat dipenuhi dari produksi dalam negeri kecuali komoditas kedelai, bawang putih, sapi dan gula konsumsi selain produksi dalam negeri juga dipenuhi dari importasi," kata Syahrul.

Sedangkan untuk harga komoditas pangan, Syahrul menjelaskan, ada beberapa komoditas yang rawan pergerakan seperti kedelai, bawang merah, hingga cabai.

Namun pihaknya sudah melakukan pendekatan antisipasi, baik jangka pendek untuk bulan Ramadhan, hingga agenda jangka panjang untuk menjaga stabilitas harga pangan.