Perhatian, Kewajiban KRAS Lebihi Aset Lancar Hingga USD513 Juta Pada Tahun 2021
Pasardana.id - Akuntan publik pemeriksa laporan keuangan tahun 2021 PT Krakatau Steel Tbk (IDX: KRAS) memberikan perhatian atas kewajiban jangka pendek masih melebihi aset lancar hingga USD513,7 juta, walau perseroan telah menyusun rencana untuk memenuhi kewajiban itu.
Dalam catatan 47, perseroan menyatakan untuk melanjutkan proses penata-ulangan pemasaran dan penjualan, perencanaan penjualan dan operasi, efisiensi atas pabrik-pabrik yang sudah ada.
Selain itu, KRAS juga secara berkelanjutan membangun kapabilitas digital untuk sistem pengambilan keputusan berbasis data dan mengembangkan wahana digital untuk memposisikan sebagai penyedia berbagai kebutuhan baja.
Langkah berikutnya, kerja sama lanjutan dengan KP, sebagai mitra strategis, dalam rencana pengembangan kapasitas baja flat product di Cilegon.
Namun demikian, KRAS membukukan laba bersih senilai USD62,825 juta pada tahun 2021, atau melonjak 165,36 persen dibandingkan tahun 2020, yang tercatat senilai USD22,635 juta.
Hasil itu mendongkrak laba per saham dilusian menjadi USD0,0025, sedangkan akhir tahun 2020 hanya senilai USD0,0012.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan tahun 2021 telah audit emiten baja BUMN ini yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (1/4/2022).
Jelasnya, pendapatan bersih naik 59,25 persen menjadi USD2,156 miliar yang ditopang kenaikan penjualan baja ke pasar dalam negeri sebesar 59,78 persen menjadi USD1,665 miliar.
Disusul penjualan ke luar negeri yang naik 188,7 persen menjadi USD231,73 juta.
Kemudian, pendapatan sarana infrastruktur tumbuh 23,07 persen menjadi USD208,54 juta.
Walau beban pokok pendapatan membengkak 61,15 persen menjadi USD1,95 miliar, tapi laba kotor naik 48,5 persen menjadi USD205,41 juta.
Sayangnya, laba operasi anjlok 58,43 persen menjadi USD69,544 juta karena beban pendapatan lainnya mencapai USD11,563 juta.
Pos ini pada tahun 2021 lalu, mencatatkan pendapatan operasi lainnya sebesar USD143,79 juta, karena keuntungan dari manfaat imbalan karyawan senilai USD100,06 juta.
Menariknya, perseroan menorehkan bagian laba bersih dari entitas asosiasi dan ventura bersama senilai USD118,24 juta.
Berbanding terbalik dengan tahun lalu yang tercatat rugi senilai USD34,688 juta. Sehingga laba sebelum pajak melonjak 870,94 persen menjadi USD79,297 juta.
Sementara itu, aset perseroan tumbuh 8,2 persen menjadi USD3,773 miliar karena akumulasi kerugian susut 2,9 persen menjadi USD2,27 miliar.

