Penyaluran KPR Tembus 20 Ribu Unit, BBTN Tambah Yakin Kredit Tumbuh 12 Persen

Foto : Dok. BBTN

Pasardana.id - PT Bank Tabungan Negara Tbk (IDX: BBTN) semakin yakin dapat membukukan pertumbuhan kredit hingga 12 persen tahun ini, setelah membukukan penyaluran KPR mencapai 19-20 ribu  unit KPR pada bulan Januari 2022.

Wakil Direktur Utama BBTN, Nixon LP Napitupulu mengatakan, penjualan pada bulan Januari biasanya sepi, tapi  tahun ini angkanya mencapai sekitar 19.000 unit sampai 20.000 unit.

Bahkan jika dilihat angka sampai bulan Maret 2022 ini pertumbuhan KPR Bank BTN sudah sangat signifikan.  

“Kita harapkan ini bisa didorong terus tumbuh sampai akhir tahun double digit 11-12 persen,” kata Nixon kepada media, Jumat (1/4/2022).

Nixon mengaku, peluang dan potensi untuk mengejar target tersebut sangat besar. Pasalnya penjualan rumah yang harganya di bawah Rp1 miliar pertumbuhannya cukup baik.

Apalagi jika kondisi pandemi berubah menjadi endemi, BTN optimistis penjualan perumahan bakal naik lagi.

Guna lebih mengenjot pertumbuhan, jelas dia, BBTN akan memberikan kemudahan proses kredit bagi para pengembang yang mempunyai jejak rekam baik.

Kemudahan tidak hanya dalam bentuk pemberian suku bunga khusus tetapi juga aturan-aturan terkait proses kredit akan dilonggarkan.

“Kemudahan yang diberikan Bank BTN ini diharapkan akan memotivasi para developer yang berkategori platinum dan gold ini untuk membangun banyak proyek perumahan dan KPR-nya dibiayai oleh Bank BTN,” ujar dia..

Lebih lanjut Nixon mengatakan, para pengembang ini sangat berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan industri pembiayaan perumahan baik yang KPR Subsidi maupun KPR Nonsubsidi.

Untuk itu, perseroan memiliki kewajiban mempermudah para pengembang yang memiliki jejak rekam baik ini dalam proses kreditnya.

“Bank BTN cukup banyak melakukan kerjasama dengan developer, termasuk misalnya mempercepat dan mempermudah proses kredit dan itu yang paling penting buat developer saat ini,” tegasnya.

Nixon juga optimistis, seiring peningkatan animo masyarakat untuk memiliki rumah cukup baik karena bekerja dari rumah memaksa segmen masyarakat menengah bawah juga harus memiliki rumah layak huni.

Hal ini mendorong angka penjualan rumah pada awal tahun ini meningkat pesat.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Consumer BBTN, Hirwandi Gafar menyambut baik peran pengembang yang sudah bekerja keras untuk melakukan penjualan rumah dan bekerja sama dengan selama ini.

Untuk itu, dia berharap, kerjasama ini akan terjalin semakin baik dan membuat industri perumahan tumbuh lebih tinggi lagi tahun ini.

“Kami akan terus berusaha untuk mempermudah para developer dalam melakukan proses bisnis. Tidak hanya itu, kami juga ingin memberikan suku bunga yang bisa meringankan  developer, sehingga bisa digunakan untuk pembangunan dari pada biaya bunga, kemudian yang pasti Bank BTN merelaksasi syarat-syarat KPR ini agar penjualan lebih meningkat,” katanya.