Indeks Kospi Merosot 1,22 Persen
Pasardana.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, merosot 33,65 poin, atau sekitar 1,22 persen, pada Jumat (4/3/2022), menjadi 2.713,43.
Volume perdagangan moderat mencapai 756 juta saham senilai 12,2 triliun won atau sekitar US$10 miliar, dengan saham yang turun melampaui yang naik 488 berbanding 361.
Angka indeks turun setelah serangan Rusia dikabarkan menyebabkan pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di dunia terbakar. Apabila pembangkit listrik Zaporizhzhia meledak, maka dampak kerusakan yang ditimbulkan akan 10 kali lipat dari bencana nuklir Chernobyl.
“Para investor khawatir krisis Ukraina semakin lama semakin parah. Selain kondisi di Ukraina, sentimen pasar juga terpengaruh pernyataan pimpinan Federal Reserve Jerome Powell bahwa perekonomian Amerika Serikat dapat terdampak perang yang berlangsung,” jelas Park Kwang-Nam, analis Mirae Asset Securities, seperti dikutip Yonhap News.
Indeks harga konsumen Korea Selatan meningkat 3,7 persen year-on-year pada Februari dipicu melonjaknya biaya bahan bakar seiring berlarutnya krisis Ukraina.
Investor institusi dan asing masing-masing melepas saham senilai 425 miliar won dan 585 miliar won, sedangkan investor ritel meraup saham senilai 989 miliar won.
Saham perusahaan teknologi Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing anjlok 1,92 persen dan 3,49 persen. Saham perusahaan operator portal internet Naver merosot 2,46 persen.
Saham perusahaan otomotif Hyundai Motor terjun 2,82 persen. Saham perusahaan kimia LG Chem tergelincir 4,12 persen.
Nilai tukar won melemah terhadap dolar AS, turun 9,6 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.214,2 won per dolar AS.
Secara umum bursa saham Asia diliputi sentimen negatif hari ini, dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 1,6 persen.
Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia melemah 40,60 poin, atau sekitar 0,57 persen, menjadi 7.110,80. Di Asia Tenggara, indeks utama perdagangan saham Bursa Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina melemah, sedangkan Bursa Vietnam dan Indonesia menguat.
Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, turun 34,03 poin, atau sekitar 0,98 persen, menjadi 3.447,09. Indeks Hang Seng di Bursa Efek Hong Kong terjun 562,05 poin, atau sekitar 2,50 persen, menjadi 21.905,29.

