Lawan Illegal Fishing, KKP Berencana Bangun Command Center di Maluku
Pasardana.id - Sebagai upaya untuk mencegah aktifitas illegal fishing, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) merencanakan pembangunan command centre di Provinsi Maluku.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, command centre tersebut akan mengawasi aktivitas di perairan Indonesia, yang akan dibagi ke dalam 6 zona.
Khususnya di zona 3, menjadi wilayah laut Maluku.
"Kami awasi dengan satelit 24 jam untuk mencegah penangkapan ikan ilegal, nanti kami buat di Kantor Gubernur Maluku sebagai salah satu pusat pengendalian akan kami pasang untuk mengontrol zona 3 itu," ujarnya.
Sakti mengungkapkan, pada zona itu, nantinya akan diawasi dengan satelit, pesawat yang selalu berputar meninjau dari udara dan kapal yang juga mengawasi 24 jam, dan ini pula dilakukan di seluruh dunia.
Pelaksanaan kebijakan penangkapan ikan terukur yang direalisasikan ke dalam pembagian zona perairan akan dimonitor oleh sistem pengawasan yang terintegrasi berbasis satelit.
Melalui command centre itu, bisa melihat kapal yang mengambil ikan, termasuk jumlahnya, serta izin yang dikeluarkan untuk industri.
"Jika itu ternyata lebih dari jumlah yang ada, nanti akan segera ditangkap, kebetulan kita punya pasukan," ujarnya.
"Kapal pengawas perikanan akan melakukan operasi pengawasan, seluruhnya akan terhubung dengan command centre di pusat dan di tempat Gubernur Maluku," kata dia lagi.
Potensi hasil laut dari Maluku yang berada di zona 3, kata Sakti, mencapai 3,9 juta ton dengan nilai produksi sebesar Rp117 triliun.
Dengan potensi laut yang sangat besar tersebut, ungkap Sakti, KKP telah membagi kuota ikan yang disiapkan bagi para investor hingga nelayan lokal.
Kuota ikan yang akan diberikan kepada investor dalam dan luar negeri, yaitu 2,6 juta ton per tahun, dan untuk nelayan lokal yakni 268.800 ton per tahun.
Pada zona 3 ini, terdapat wilayah yang memang dikhususkan bagi nelayan tradisional, sebagai zona penangkapan ikan terbatas, dimana KKP memberikan kuota kepada nelayan lokal sebesar 168.700 ton per tahun.

