Indeks Kospi Merosot 1,57 Persen
Pasardana.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, merosot 43,23 poin, atau sekitar 1,57 persen, pada Senin (14/2/2022), menjadi 2.704,48.
Volume perdagangan moderat mencapai 606 juta saham senilai 11,3 triliun won atau sekitar US$9,4 miliar, dengan saham yang turun melampaui yang naik 787 berbanding 117.
Angka indeks turun seiring memuncaknya tensi Rusia-Ukraina dan tingginya inflasi di Amerika Serikat. “Tingginya inflasi memunculkan kekhawatiran Federal Reserve AS akan mengadakan pertemuan darurat untuk meningkatkan suku bunga,” jelas Park Sang-Hyun, analis HI Investment & Securities, seperti dikutip Yonhap News.
Investor ritel melepas saham senilai 189 miliar won, sedangkan investor asing dan institusi masing-masing meraup saham senilai 95 miliar won dan 69 miliar won.
Saham perusahaan teknologi Samsung Electronics dan perusahaan operator portal internet Naver masing-masing merosot 1,6 persen dan 1,68 persen. Saham perusahaan manufaktur baterai penyimpanan LG Energy Solution dan perusahaan otomotif Hyundai Motor masing-masing terjun 3,94 persen dan 3,55 persen.
Saham perusahaan biofarmasi Samsung BioLogics melonjak 1,19 persen setelah jumlah kasus harian COVID-19 di Korea Selatan mencapai 50.000 kasus dalam lima hari beruntun.
Nilai tukar won menguat terhadap dolar AS, naik 7,4 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.191,1 won per dolar AS.
Secara umum bursa saham Asia diliputi sentimen negatif hari ini, dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang merosot 1,4 persen.
Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia naik 26,60 poin, atau sekitar 0,37 persen, menjadi 7.243,90. Di Asia Tenggara, indeks utama perdagangan saham Bursa Thailand, Vietnam, dan Indonesia melemah, sedangkan Bursa Singapura, Malaysia, dan Filipina menguat.
Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, merosot 34,71 poin, atau sekitar 1 persen, menjadi 3.428,24. Indeks Hang Seng di Bursa Efek Hong Kong anjlok 350,09 poin, atau sekitar 1,41 persen, menjadi 24.556,57.

