ANALIS MARKET (11/2/2022) : IHSG Diperkirakan Cenderung Tertekan

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (10/2), IHSG ditutup melemah 10,96 poin (-0,16%) ke level 6.823,64.

IHSG mengalami profit taking setelah membuat all time high.

Di saat yang sama, kasus baru covid -19 Indonesia masih tetap tinggi, dimana kemarin (10/2) bertambah sebanyak 40.618.

Di sisi lain, hasil RDG BI memutuskan mempertahankan suku bunga acuan BI7DRR di level 3,5%.

Sementara itu, Wall Street diperdagangan tadi malam (10/2) ditutup melemah karena kekhawatiran pelaku pasar atas sikap kebijakan yang lebih hawkish oleh The Fed.

Sebelumnya, data menunjukkan tingkat inflasi AS mencapai 7,5% pada Januari, angka tertinggi sejak 1982, lebih tinggi dari ekspektasi pasar, yang mendorong imbal hasil obligasi lebih tinggi.

Setelah rilis tersebut, Presiden Fed St. Louis James Bullard mengatakan, bahwa dia terbuka untuk kenaikan 50 bps di bulan Maret dan ingin melihat persentase poin kenaikan penuh pada bulan Juli. Aksi jual dimulai dengan saham teknologi tetapi pada sore hari menyebar ke lebih banyak saham siklus.

DJIA (- 1,47%), S&P 500 (-1,81%), dan Nasdaq (-2,10%).

“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung tertekan. Pelaku pasar hari ini akan mencermati rilis data Laporan Survei Konsumen Indonesia (Jan-22),” sebut analis FAc Sekuritas dalam riset yang dirilis Jumat (11/2/2022).