Indeks Kospi Merosot 1,60 Persen

foto: istimewa

Pasardana.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, merosot 38,28 poin, atau sekitar 1,60 persen, pada Kamis (15/12/2022), menjadi 2.360,97.

Volume perdagangan tipis hanya mencapai 366,15 juta saham senilai 6,03 triliun won atau sekitar US$4,6 miliar, dengan saham yang turun melampaui yang naik 540 berbanding 307.

Angka indeks merosot mengikuti pergerakan saham di Wall Street yang terpengaruh mencuatnya kekhawatiran berlanjutnya peningkatan suku bunga Federal Reserve secara agresif pada tahun depan.

“Selain kekhawatiran peningkatan suku bunga, penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat dan aksi jual investor asing juga memberi tekanan terhadap indeks Kospi,” jelas Park Hee-Cheol, analis Mirae Asset Financial Group, seperti dikutip Yonhap News.

Investor institusi dan asing total melepas saham senilai 495 miliar won, sedangkan investor ritel meraup saham senilai 460 miliar won.

Saham perusahaan teknologi Samsung Electronics dan SK Hynix merosot 2 persen. Saham perusahaan otomotif Hyundai Motor turun 0,9 persen, sedangkan saham maskapai penerbangan Korean Air melorot 1,6 persen.

Saham perusahaan utilitas Korea Electric Power dan perusahaan minyak S-Oil masing-masing naik 0,2 persen dan 0,1 persen. Saham perusahaan manufaktur pesawat terbang Korea Aerospace Industries melonjak 1,3 persen.

Nilai tukar won melemah terhadap dolar AS, turun 6,80 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.303,10 won per dolar AS.

Secara umum bursa saham Asia diliputi sentimen negatif dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,91 persen.

Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia turun 46,50 poin, atau sekitar 0,64 persen, menjadi 7.204,80. Bursa saham di Asia Tenggara mengalami pelemahan, termasuk juga di Indonesia.

Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, turun 9,46 poin, atau sekitar 0,30 persen, menjadi 3.167,07.