Sebelum Beli Saham IPO Bukalapak, Simak Laporan Keuangannya

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - PT Bukalapak.com Tbk tengah melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), dengan menawarkan sebanyak 25.765.504.851 lembar saham bernominal Rp50 per lembar saham atau setara dengan 25 persen dari modal ditempatkan.

Demikian disampaikan Direktur Buana Kapital, Ratna Karim selaku penjamin emisi efek dalam uji tuntas IPO Bukalapak secara daring, Jumat (9/7/2021).

“Harga penawaran  berkisar Rp750 hingga Rp850 per lembar saham. Sehingga Bukalapak akan meraih dana sebesar Rp19, 324 triliun hingga Rp21,9 triliun,” kata dia.

Rencananya, perseroan mulai memasuki masa penawaran umum awal pada tangal 9 hingga 19 Juli 2021.

Masih berdasarkan prospektus itu, perseroan juga akan menawarkan sebanyak 25.765.505 lembar saham atau setara dengan 0,1 persen dari saham yang ditawarkan khusus kepada karyawan dalam program Employee Stock Allocation (ESA).

Namun sebelum mengambil keputusan investasi pada Bukalapak, ada baiknya menyimak laporan keuangan telah audit tahun buku 2020. Dalam laporan tersebut, perseroan membukukan rugi bersih selama tiga tahun belakangan ini.

Rincinya, tahun 2020 mengalami rugi bersih Rp1,34 triliun, tahun 2019 juga rugi bersih Rp2,79 triliun dan tahun 2018 juga rugi bersih sebesar Rp2,24 triliun.

Sementara itu, pendapatan tahun 2020 tercatat sebesar Rp1,35 triliun, atau naik 25,5 persen dibanding tahun 2019.

Sayangnya, beban penjualan dan pemasaran tercatat sebesar Rp1,51 triliun dan ditambah beban administrasi Rp,1,49 triliun. Sehingga Bukalapak mencatatkan rugi usaha sebesar Rp1,83 triliun.