Indonesia Jajaki Kerjasama Dengan Brunei Darussalam Dibidang Pupuk

Foto : istimewa

Pasardana.id - Pemerintah Indonesia melalui Wakil Kepala Perwakilan RI Kedutaan Besar RI (KBRI) Brunei Darussalam, Irwan Iding menyatakan, peralatan kemaritiman dan penyewaan kapal angkut dari Indonesia berpeluang untuk digunakan oleh pabrik urea di Brunei.

Adalah Brunei Fertilizer Industries (BFI) yang dibangun sejak 2018 di lahan seluas 55 hektar dilengkapi dengan On-Shore Port, pelabuhan khusus untuk mengekspor pupuk urea ke berbagai negara dan direncanakan ekspor perdana pada akhir 2021 dengan kapasitas produksi 1,3 juta ton per tahun.

Pabrik ini sepenuhnya dimiliki oleh Pemerintah Brunei dan merupakan bagian dari upaya diversifikasi ekonomi Brunei, khususnya di sektor industri hilir migas. Pabrik ini akan menjadi salah satu terbesar di Asia Tenggara dan bagian dari proyek besar migas hilir di Brunei, selain Brunei Methanol Industry dan Refinery Oil.

“Peluang memasarkan peralatan maritim seperti fender, buoys, dan penyewaan kapal laut angkut terkait dengan rencana pengoperasian pelabuhan ekspor yang dimiliki Brunei Fertilizer Industries," ungkap Irwan Iding dalam pertemuan dengan CEO Brunei Fertilizer Industries (BFI), Mohammad S. Baderkhan Selasa (27/7/2021) di Sungai Liang Industrial Park, Kuala Belait, Brunei Darussalam.

Selain itu, terdapat pula Pabrik Petrokimia di Kawasan Industri Pulau Muara Besar yang dioperasikan oleh Hengyi Industries Sdn Bhd sejak 2019.

Irwan menyebutkan, perusahaan Brunei Darussalam itu memiliki peluang bekerja sama dengan perusahaan Indonesia.

"Untuk kebutuhan peralatan produksi, kami dapat merekomendasikan perusahaan-perusahaan Indonesia yang diperlukan BFI ke depannya," tambahnya.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, CEO Brunei Fertilizer Industries menyampaikan apresiasi dan respon baik atas kunjungan, maupun penawaran kerja sama dengan Indonesia.

Dengan akan dimulainya produksi BFI pada akhir 2021, BFI menawarkan suplai pupuk urea sekiranya diperlukan tambahan suplai bagi Indonesia dalam rangka pengembangan program Food Estate, dengan menawarkan perdagangan langsung untuk penjualan pupuk urea ke Indonesia.

Diinformasikan juga bahwa terdapat puluhan SDM asal Indonesia yang bekerja di BFI dan tidak menutup kemungkinan jumlah ini akan bertambah.