Wapres Ma'ruf Amin Minta Lembaga Pengelola Zakat Lakukan Pembenahan

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Wakil Presiden, Ma'ruf Amin meminta agar lembaga pengelola zakat di Indonesia perlu diperbaiki demi meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pengelola zakat dalam menyalurkan dana ke masyarakat agar lebih merata.

Ma'ruf menjelaskan, penyerapan dana sosial berpotensi meningkat jika lembaga pengelola zakat diperbaiki.

Dengan demikian, jumlah pemberi zakat juga akan bertambah ke depannya.

"Kami ingin ke depannya ada pembenahan-pembenahan zakat yang lebih baik, terutama agar lembaga-lembaga ini bisa menyerap lebih besar daripada sekarang. Sehingga kami bisa memonitor perkembangannya juga," ungkap Ma'ruf dalam keterangan resmi, Senin (26/4/2021).

Dana sosial seperti zakat dan wakaf memang memiliki potensi yang besar untuk membangun kesejahteraan masyarakat.

Selain untuk pembangunan sarana dan prasarana keagamaan, implementasi penyaluran zakat dan wakaf juga dapat digunakan di bidang pendidikan, kesehatan dan sosial.

"Karena kita ingin kepercayaan masyarakat kepada lembaga ini terus diperkuat, sehingga masyarakat tidak ingin selalu memberikan langsung zakat kepada sesama masyarakat yang kemungkinan penggunaannya bisa kurang merata," ujarnya.

Menurutnya, pendistribusian zakat ini sangat berpengaruh dari penerimaan melalui lembaga dan non lembaga.

Jika melalui lembaga, penyalurannya akan lebih tepat sasaran.

Lebih lanjut Ma'ruf menjelaskan, salah satu pembenahan yang perlu dilakukan oleh lembaga pengelola zakat adalah dari segi digitalisasi. Hal itu diharapkan dapat mempermudah masyarakat dalam beramal.

Untuk itu, Wapres berpesan agar dapat dibuat kanal-kanal penerimaan zakat dan wakaf yang dapat diakses dimana saja untuk memudahkan masyarakat dalam beramal.

"Jadi, penerimaan digitalisasi dan kanal-kanal harus juga memudahkan untuk bisa sampai. Ini juga sedang kita pikirkan baik kanal untuk zakat maupun kanal untuk wakaf," pesan Wapres.

Semula, wakaf hanya berbentuk tanah. Saat ini, pemerintah melakukan transformasi berupa wakaf uang.

"Sekarang kami transformasikan wakaf uang, sehingga bisa diinvestasikan di berbagai portofolio," pungkas Wapres.