ARTO Akan Raup Rp7,05 Triliun Dari Right Issue

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - PT Bank Jago Tbk (IDX: ARTO) menetapkan harga pelaksanaan Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau right issue senilai Rp2.350 per lembar saham.

Mengutip prospektus emiten bank digital itu pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (26/2/2021) bahwa dalam PHMETD Kedua ini, perseroan melepas sebanyak 3 miliar saham.

Sehingga Jika semua HMETD terserap, perseroan bakal meraup dana sebesar Rp7,05 triliun.

Jelasnya, setiap pemegang 579 lembar saham perseroan pada pukul 16.00 WIB tanggal 8 Maret 2021 akan mendapatkan 160 HMETD. Selanjutnya, satu HMETD dapat diperdagangkan atau ditebus menjadi satu saham perseroan dengan harga pelaksanaan mulai 10 hingga 17 Maret 2021.

Menariknya, akan ada dua investor baru, yakni GIC Private Limited  sebuah perusahaan investasi asal Singapura yang berpotensi memegang sebanyak 134.042.500.000 lembar saham atau 10,23 persen saham Bank Jago.

Selain itu, PT Trimegah Sekuritas Tbk (IDX: TRIM) telah menyatakan sebagai pembeli siaga, dari 0,98 persen saham HMETD yang tidak diserap.

Pasalnya, PT Metamofosis Ekositem selaku Pemegang Saham Utama itu hanya menyiapkan dana sebesar Rp100,1 miliar untuk melaksanakan 42.6 juta HMETD dari 1.129.500.000 HMETD. Sedangkan sisanya akan diserap oleh GIC Private.

Sedangkan, Gojek atau PT Dompet Karya Anak Bangsa hanya menyiapkan dana Rp1,316 triliun untuk 560 juta HMETD dari 664,8 juta HMETD miliknya. Sisanya akan diserap oleh GIC Private.

Sehingga GIC Private melampirkan bukti kesiapan dana sebesar Rp3,1 triliun untuk menyerap HMETD tersebut pada tanggal 18 Februari 2021.

Adapun Pemegang Saham Pengendali (PSP) perseroan, yakni Wealth Track Techonologi Limited telah menyiapkan dana sebesar Rp399,5 miliar untuk menyerap 170 juta HMETD dari 400,5 juta HMETD porsinya.

Selanjutnya, sisa HMETD yang tidak dilaksanakan oleh pemiliknya akan diambil oleh PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM). Emiten jasa keuangan ini telah menyiapkan dana sebesar Rp300,8 miliar untuk aksi tersebut.

Oleh perseroan, dana hasil right issue itu akan digunakan untuk pengembangan usaha dengan porsi 97 persen, investasi teknologi informasi sebesar 2 persen dan pengembangan Sumber Daya Manusia sebesar 1 persen.