BBTN Siap Salurkan FLPP Senilai Rp22 Triliun Tahun 2022

Foto : Dok. BBTN

Pasardana.id - PT Bank Tabungan Negara Tbk (IDX: BBTN) siap menyalurkan Fasilitas Likuditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tahun 2022 sebanyak 200 ribu unit atau setara dengan Rp22 triliun, dengan didukung oleh pengembangan proses bisnis.

Sedikit berbeda dengan tahun 2021 dan sebelumnya, mulai tahun 2022, FLPP dikelola oleh Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera).

Direktur Utama BBTN, Haru Koesmahargyo mengatakan, dengan pengalihan dana FLPP dari Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) ke BP Tapera, maka proses penyalurannya akan menjadi lebih baik, efisien, efektif dan sekaligus dapat mendukung Program Pemerintah dalam rangka menurunkan angka backlog perumahan di tanah air.

“Kami siap untuk segera menyalurkannya kepada masyarakat, khususnya MBR (Masyarkat Berpenghasilan Rendah). Menjadi harapan semua, semoga,” kata dia kepada media, Minggu (24/12/2021).

Seperti diketahui, sesuai amanat amanat Undang-Undang Nomor 9 tahun 2020 tentang APBN 2021, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 Tahun 2020 dan PP Nomor 63 Tahun 2019 tentang Investasi Pemerintah, BP Tapera akan bertindak sebagai Operator Investasi Pemerintah (OIP) dalam menyalurkan dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada tahun 2022.

Dimana tahun ini, BP Tapera menargetkan penyaluran KPR Sejahtera FLPP sebesar Rp22 triliun atau setara dengan 200 ribu unit rumah.

Haru mengaku, pihaknya siap menjadi mitra BP Tapera dalam mempercepat penyaluran KPR Sejahtera di tahun 2022.

“BBTN telah menyiapkan digital mortgage ecosystem yang akan mendukung sektor properti, mendukung baik sisi supply maupun demand di sektor ini, sehingga kebutuhan masyarakat akan perumahan dapat di penuhi dan para stakeholder sektor properti dapat terakomodasi dalam menjalankan perannya di sisi supply,” papar Haru.

Adapun setelah perpindahan pengelolaan dana FLPP kepada Tapera dipastikan menggunakan prinsip “plug n play” dimana proses pengajuan dan operasional pencairan menggunakan proses yang sudah ada.  

Jadi, calon debitur yang ingin mendapatkan KPR Sejahtera FLPP dapat mengisi data melalui aplikasi SiKasep kemudian BP Tapera yang akan melakukan verifikasi data dari calon debitur tersebut.

Proses verifikasi ini diantaranya menyesuaikan data calon debitur dengan persyaratan penerima FLPP yang diatur peraturan perundangan yang berlaku.

Jika sesuai, maka Bank akan melakukan pemrosesan untuk melihat kelengkapan berkas administrasif, kemampuan bayar, kesesuaian agunan dan lain sebagainya.

Sementara itu, Direktur Consumer and Commercial Lending BBTN, Hirwandi Gafar menyatakan, kinerja BBTN dalam menyalurkan FLPP pada tahun 2021 terbilang sukses.

Terbukti, perseroan telah menyalurkan KPR Sejahtera FLPP sebanyak 117.699 unit dengan nilai Kredit Rp 17,15triliun. Angka tersebut merupakan perolehan dari BTN konvensional sebanyak 96.487 unit dengan nilai Rp 14,11triliun dan Unit Usaha Syariah sebanyak 21.212 unit  dengan nilai Rp 3,03 triliun.

“Dengan pencapaian tersebut kami telah berkontribusi setidaknya 65 persen dari angka pencapaian penyaluran KPR Sejahtera FLPP nasional pada tahun 2021 yang mencapai lebih dari 178 ribu unit,” kata Hirwandi.

Untuk tahun 2022, Hirwandi menjelaskan, dengan performa pencapaian tahun 2021 dan proyeksi pemulihan ekonomi yang terus membaik, maka Bank BTN mengajukan permintaan kuota FLPP sebanyak kurang lebih 200.000 unit.

“Angka ini lebih tinggi dari tahun lalu, karena tahun 2022, Insha Allah BBTN semakin siap karena sudah banyak improvement dari business process yang telah dijalankan perseroan, misalnya sentralisasi lending process, commercial banking center. Selain itu, aplikasi KPR online kami semakin mantap yaitu BTN Properti, inovasi produk serta program KPR kami juga semakin menarik, ” kata Hirwandi.