Menteri ESDM Ingin Negosiasi Ulang Kontrak Proyek Listrik 35 Ribu MW
Pasardana.id - Menteri ESDM, Arifin Tasrif ingin melakukan negosiasi dengan para pengembang untuk melakukan negosiasi ulang kontrak pelaksanaan proyek pembangkit listrik 35.000 megawatt (MW) atau 35 gigawatt (GW).
Hal tersebut dilakukan karena pandemi Covid-19 yang membuat konsumsi listrik menurun tajam.
“Proyek 35 GW yang sudah terkontrak tentu menjadi komitmen yang harus dipenuhi. Masalahnya sekarang kita berupaya untuk menegosiasikan kembali, karena semua pihak terkena dampak dari pandemi ini,” ujar Arifin dalam konferensi pers Capaian Kementerian ESDM 2020, Kamis (7/1/2021).
Menurut Arifin, adanya kebijakan pembatasan yang terjadi dalam kurun waktu satu tahun kebelakang mengakibatkan konsumsi listrik beberapa golongan pelanggan PT PLN (Persero), seperti bisnis dan industri sempat mengalami penurunan.
Sementara itu, di satu sisi, negara punya proyek besar kelistrikan yaitu proyek 35 GW.
Rencananya, proyek ini akan memulai konstruksi dan beroperasi pada tahun 2021 ini hingga 2025 mendatang.
Namun, karena konsumsi listrik belum pulih, Arifin ingin melakukan negosiasi dengan para pengembang agar bisa mengatur pengoperasian pembangkit ini.
Meski di satu sisi, Arifin mengakui, untuk bisa mengembalikan konsumsi listrik seperti sediakala bukan perkara yang mudah. Untuk bisa mendongkrak konsumsi listrik ia menilai perlu adanya penambahan permintaan.
Salah satunya adalah dengan memasifkan kendaraan listrik. Harapannya, jika rencana kendaraan listrik bisa berjalan cepat maka permintaan kelistrikan bisa tumbuh baik.
"Upaya-upaya kita yang lain adalah mengciptakan demand. Seperti motor listrik berbasis baterai. Lalu kendaraan roda empat juga. Kemudian juga kompor listrik," pungkas Arifin.

