Wall Street Melemah Dipicu Kekhawatiran “Lockdown”

foto: istimewa

Pasardana.id - Wall Street melemah pada Senin (21/9/2020) dipicu kekhawatiran berlangsungnya kembali lockdown di Eropa.

Seperti dilaporkan Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York, Amerika Serikat, merosot 509,72 poin, atau sekitar 1,84 persen, menjadi 27.147,7. Indeks S&P 500 melemah 38,41 poin, atau sekitar 1,16 persen, menjadi 3.281,06. Indeks komposit Nasdaq turun 14,48 poin, atau sekitar 0,13 persen, menjadi 10.778,80.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Senin menyatakan tengah mempertimbangkan untuk kembali menetapkan lockdown di Negeri Ratu Elizabeth. Kasus COVID-19 juga meningkat tajam di Perancis dan Spanyol.

Para investor juga merespon negatif kabar kematian Hakim AS Ruth Bader Ginsburg. Kematian Ginsburg membuat kemungkinan terjadinya peluncuran paket stimulus sebelum pilpres AS berlangsung 3 November mendatang menjadi tipis.

Harga emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange turun seiring menguatnya nilai tukar dolar AS. Harga emas untuk pengiriman Desember 2020 turun 2,6 persen menjadi US$1.910,60 per ons. Indeks dolar AS naik 0,65 persen menjadi 93,559.

Bursa saham Eropa terpuruk pada Senin, dengan indeks STOXX Eropa tergelincir 3,24 persen, dipicu kekhawatiran kembali diberlakukannya lockdown di Benua Biru sering terus bertambahnya kasus baru virus Corona (COVID-19).

Indeks FTSE 100 di Bursa Efek London, Inggris, turun 202,76 poin, atau sekitar 3,38 persen, menjadi 5.804,29. Indeks Dax 30 di Bursa Efek Frankfurt, Jerman, melemah 573,81 poin, atau sekitar 4,37 persen, menjadi 12.542,44.

Indeks Ibex 35 di Bolsa de Madrid, Spanyol, melorot 237,50 poin, atau sekitar 3,43 persen, menjadi 6.692,30. Indeks Cac 40 di Euronext, Paris, Perancis, anjlok 186,14 poin, atau sekitar 3,74 persen, menjadi 4.792,04.

Nilai tukar pound sterling melemah 0,6 persen terhadap dolar AS menjadi US$1,2840 per pound. Terhadap euro, nilai tukar pound melemah 0,1 persen menjadi 1,0895 euro per pound.