ITMG Diproyeksi Catat Penurunan Penjualan Batu Bara Sebesar 16,98 Persen

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) menyakini dapat mencatatkan penjualan batu bara sebesar 22 juta ton sepanjang tahun 2020.

Namun, jika angka itu tercapai, maka terjadi penurunan sebanyak 16,98 persen dibandingkan penjualan batu bara di tahun 2019, yang tercatat sebesar 26,5 juta ton.

Dalam siaran pers emiten batu bara itu, Selasa (25/8/2020) disebutkan bahwa memasuki paruh kedua, dari seluruh target volume penjualan tahun ini, perusahaan telah mendapatkan 87% kontrak penjualan.

Sebanyak 67% harga jualnya telah ditetapkan, sedangkan 20% lagi mengacu pada indeks harga batu bara.

“Oleh sebab itu, Perusahaan optimistis akan mencapai target volume penjualan sebanyak 22 juta ton untuk tahun ini,” tulis Manajemen ITMG.

Hanya saja, perseroan mendapat tantangan dari  penurunan harga jual rata-rata batu bara, dan laba bersih pada periode ini yang menyusut 59 persen menjadi USD 29 juta dari USD 69 juta pada semester pertama tahun lalu.

Penurunan yang berarti tersebut juga menggerus pendapatan bersih perusahaan dari USD 893 juta menjadi USD 653 juta, sedangkan marjin laba kotor turun dari 18 persen menjadi 14 persen  secara year-on-year.

Di sisi lain, EBIT tercatat senilai USD 38 juta, atau turun 61 persen dari USD 96 juta pada periode yang sama tahun lalu.

Adapun laba bersih per saham dibukukan USD 0,03.

Asal tahu saja, Perusahaan disepanjang paruh pertama 2020 menjual sebanyak 11,1 juta ton batu bara, yang di ekspor ke China (3,2 juta ton), Jepang (2,6 juta ton), Indonesia (1,9 juta ton), Filipina (0,8 juta ton), Thailand (0,7 juta ton), dan negara negara-negara lain di Asia Timur dan Tenggara.

Sejalan dengan target volume produksi 19 - 20,1 juta ton untuk tahun ini, Perusahaan memproduksi 8,9 juta ton batu bara pada paruh pertama tahun 2020.

Angka volume penjualan sampai dengan semester pertama bergerak sesuai target di tengah harga jual rata-rata yang turun ke level USD 55,8 per ton dari USD 68,8 per ton dari periode yang sama tahun lalu.

Di samping itu, China sebagai salah satu penggerak ekonomi dunia berangsur pulih pada semester pertama ini, sehingga diperkirakan pada semester kedua mendatang harga dan permintaan terhadap batu bara akan membaik.

Sementara itu, Perusahaan memiliki posisi kas dan setara kas yang kuat sebesar USD 208 juta tanpa hutang.