ANALIS MARKET (13/8/2020) : Pasar Obligasi Berpotensi Menguat Terbatas
Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pasar obligasi masih bergerak menguat ditengah situasi dan kondisi yang masih meminta harga obligasi untuk mengalami penurunan.
Dengan dukungan yang diberikan oleh pasar dengan adanya beberapa sentiment positif, tentu hal ini yang membuat pasar obligasi juga ikutan mendapatkan optimisme.
Pertanyaannya adalah sejauh mana obligasi mampu mempertahankan kenaikkan harga yang sudah bergerak setinggi ini?
Kami melihat kenaikkan harga obligasi yang sudah sejauh ini masih mampu untuk mengalami kenaikkan pasalnya potensi pemangkasan tingkat suku bunga akan menjadi sentiment positif bagi pasar.
Karena tentu saja disana ada potensi kenaikkan secara harga untuk obligasi, namun apakah pemangkasan menjadi salah satu jalan keluar kembali untuk memberikan stimulus bagi pasar?
Memang apabila melihat stimulus yang terjadi di pasar saat ini, program pemulihan ekonomi pun masih sesuai rencana dan sudah berhasil memberikan implikasi yang positif.
Namun, kami melihat pasar masih menginginkan sesuatu yang lebih, lebih terasa di pasar dan lebih gurih bagi perekonomian kedepannya, sehingga kami melihat pasar masih membutuhkan dana yang lebih murah.
Kami berharap bahwa kenaikkan harga obligasi tidak menjadi blunder ke depannya.
Sejauh ini, kalau menurut perhitungan kami, obligasi imbal hasil 10y dalam jangka waktu pendek masih berpotensi untuk mengalami kenaikkan menuju 6.85.
Namun secara jangka panjang, dalam kurun waktu 12 bulan imbal hasil obligasi 10y berpotensi untuk mengalami penurunan menuju 6.40 dengan probabilitas sebesar 43%, dengan catatan imbal hasil obligasi 10y harus turun dulu dibawah 6.65 yang memiliki potensi probabilitas sebesar 70%.
Sehingga kami melihat ada peluang yang cukup besar bagi imbal hasil obligasi 10y untuk berada di rentang 6.40 untuk scenario terbaik, dan 6.65 untuk scenario terburuk.
Untuk imbal hasil obligasi 20y secara jangka pendek berpotensi untuk berada di 7.25 dengan potensi probabilitas sebesar 60%.
Namun apabila hal tersebut terpenuhi, ada potensi bagi imbal hasil obligasi untuk berada di 7.15 dengan potensi probabilitas sebesar 47%. Sehingga hal tersebut berarti imbal hasil obligasi 20y berpotensi untuk berada di 7.15 untuk scenario terbaik, dan 7.25 untuk scenario terburuk.
Lebih lanjut analis Pilarmas menilai, diperdagangan Kamis (13/8) pagi ini, pasar obligasi diperkirakan akan dibuka menguat dengan potensi menguat terbatas.
Adapun cerita di hari Kamis ini akan kita awali dari;
1.TIADA DUSTA ANTARA KITA
Lagi-lagi sepenggalan kata romantis antara Amerika dan China. Kata-kata ini muncul ketika penasihat ekonomi Amerika, Larry Kudlow mengatakan bahwa kesepakatan perdagangan tahap pertama antara Amerika dan China semua berjalan dalam keadaan baik, dan China secara substansial terus meningkatkan jumlah pembelian barang barang dari Amerika. Hal tersebut tentu menenangkan pasar bahwa meskipun keduanya berselisih paham, namun memang tidak ada dusta diantara mereka. Sehingga tentu hal tersebut memberikan optimis bagi pasar untuk bisa terus move on dan focus untuk memulihkan perekonomian dunia. China berjanji akan terus membuktikan bahwa China akan terus meningkatkan pembelian terutama dalam hal komoditas. Kami senang dan tenang pada akhirnya meskipun keduanya sering bertengkar namun mereka secara kesepakatan masih dalam konotasi yang baik. Ternyata memang benar apa yang dikatakan orang tua, yang namanya cinta harus ada keributan didalamnya. Meskipun hampir setiap hari Trump terus menerus memberikan tekanan terhadap China dan membawa China sebagai bahan kampanye terkait dengan pemilu presiden Amerika 2020. Kami melihat meskipun sejauh ini hubungan diantara keduanya sudah termasuk taraf kritis, termasuk diantaranya karena meminta konsulat di masing masing negara tutup, namun tidak dapat di pungkiri bahwa keduanya saling membutuhkan karena mereka merupakan mitra dagang yang sangat penting. Sejauh ini harapan untuk Amerika dan China untuk bekerja sama masih sangat terbuka lebar, hingga per bulan Juni, China telah membeli hampir sekitar 23% dari total target pembelian China pada tahun 2020, tentu hal tersebut yang juga meniupkan angin optimisme ke dalam pasar. Secara hitung hitungan, China masih perlu membeli pada semester kedua ini dengan nilai $130 miliar pada tahun ini untuk memenuhi persyaratan perjanjian tahap pertama. Memang kami melihat bahwa ditengah situasi dan kondisi yang hampir semua negara terkena dampak wabah virus corona, untuk mempercepat pemulihan perekonomian adalah dengan bekerjasama antara yang satu dengan yang lain. Sehingga pemulihan dapat berjalan diiringi dengan tingkat akselerasi yang cepat. Sejauh ini penantian berikutnya adalah penantian implementasi perjanjian perdagangan antara Amerika dan China yang akan dimulai pada tanggal 15 August mendatang. Yang menarik dalam pertemuan 15 August mendatang tidak hanya akan membahas mengenai hasil implementasi perjanjian kesepakatan tahap pertama saja, namun mereka juga akan membahas untuk mengenal lebih jauh terkait dengan TikTok dan WeChat yang dimana akhir akhir ini Amerika terus menekan dengan keras terhadap kedua aplikasi ini. Pertemuan virtual tersebut diperkirakan akan berlangsung pada tanggal 15 August mendatang, meskipun belum ada konfirmasi lebih lanjut terkait dengan tanggal tersebut. Tidak hanya itu saja, China juga mencoba untuk menyelesaikan dengan cara yang baik dengan Amerika terkait dengan alasan larangan aplikasi yang disebabkan adanya alasan keamanan nasional. Juru bicara Kementrian Luar Negeri Zhao Lijian mengatakan bahwa China sejauh ini tetap konsisten untuk menjalankan implementasi kesepakatan perdagangan tahap pertama. Menyinggung masalah TikTok, Zhao mengatakan sebetulnya TikTok hanyalah aplikasi untuk menyediakan hiburan dan mengisi waktu luang, tidak ada hubungannya sama sekali dengan keamanan. Well, kami sendiri juga tidak tahu apakah benar atau tidak TikTok dapat membahayakan keamanan nasional untuk Amerika, namun yang pasti politik berpengaruh disini.
2.TANDA TANDA ITU BELUM MUNCUL
Pertemuan antara Nancy dengan Steven masih belum memberikan tanda tanda apapun terkait dengan bagaimana keputusan mengenai putaran stimulus berikutnya. Pembicaraan tersebut semakin membuat segalanya berada dalam tekanan tatkala penyebaran virus yang terjadi di Amerika semakin massif dan terus mencatatkan pertumbuhan yang signifikan. Mnuchin sebelumnya menghubungi Pelosi melalui telepon pada hari Rabu kemarin untuk membahas lebih lanjut mengenai stimulus. Dalam pernyataannya, Pelosi dan Schumer mengatakan akan kembali memulai diskusi kembali untuk mendapatkan jalan keluar setelah sebelumnya Mnuchin kembali menolak proposal stimulus yang dimana untuk menemukan jalan tengah dari antara kedua belah pihak, baik paket stimulus dari Demokrat sebesar $3 triliun dan proposal GOP sekitar $1 triliun. Pelosi mengatakan bahwa mereka sekali lagi masih akan terus mencoba untuk berdiskusi dengan pemerintah untuk secepat mungkin untuk menyelesaikan persoalan paket stimulus tersebut. Mnuchin mengatakan bahwa dirinya tidak mau bertemu dengan Pelosi sebelumnya sampai mereka mendapatkan kata setuju untuk proposalnya dan menelan total paket stimulus setidaknya dibawah $2 triliun. Namun sejauh ini Mnuchin menilai bahwa Demokrat tidak siap untuk bernegosiasi mengenai angka tersebut. Di sisi yang lain, Demokrat yang mengatakan bahwa Mnuchin lah yang menolak untuk memberikan paket stimulus tambahan yang lebih besar dengan White House, meskipun memang sebelumnya Mnuchin mengatakan bahwa Presiden Trump siap untuk menaruh uang lebih banyak di atas meja selama hal tersebut dibutuhkan. Alhasil sejauh ini Kongres masih belum akan mengeluarkan dana bantuan selama berbulan bulan bahkan ketika tekanan akan virus corona terus merajalela. Pelosi hanya berharap bahwa stimulus dapat segera diberikan tanpa harus ada penundaan hingga bulan September mendatang. Sejauh ini point terpenting dari proposal tersebut adalah mengenai tunjangan terhadap asuransi pengangguran, dan yang terpenting adalah bantuan terhadap negara negara bagian dan local. Hal tersebut merupakan hal yang paling tersulit kami melihatnya dalam negosiasi kali ini. Kami melihat bahwa Demokrat sendiri sebetulnya memperjuangkan hak masyarakat Amerika untuk mendapatkan tunjangan pengangguran ditengah situasi dan kondisi saat ini. Namun di satu sisi, Demokrat sendiri tidak melihat impact setelah wabah virus corona ini usai, karena tentu akan menyebabkan neraca keuangan Amerika akan semakin berat. Pelosi juga akan menambahkan wacana terkait dengan bantuan senilai $100 miliar untuk sewa dan hipotek, sedangkan versi Republik tidak menawarkan bantuan apapun untuk permasalahan sewa. Demokrat menaikkan dana untuk sekolah dari sebelumnya $100 miliar menjadi $200 miliar, naik dari bulan May. Partai Republik hanya mengalokasikan $105 miliar untuk sekolah dalam proposal mereka. Sejauh ini kami melihat masih belum jelas kapan tunjangan pengangguran akan diberikan dan kapan negara bagian diharuskan untuk membayar. Namun yang pasti ada tambahan waktu bagi para penerima yang lebih lama untuk bisa mendapatkan uang tunjangan tersebut. Sejauh ini cukup banyak yang menyuarakan kekhawatiran terkait dengan krisis anggaran yang akan terjadi selama pandemic. Namun kami yakin bahwa Amerika secepatnya akan memutuskan hal tersebut, karena sebetulnya antara Demokrat dan Republik juga ada kepentingan politik terkait dengan menjelang pemilu 2020. Oleh sebab itu yaa banyak cerita yang dapat kita saksikan.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, kami merekomendasikan wait and see dengan potensi beli apabila pergerakan melebihi 50 bps,” sebut analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Kamis (13/8/2020).

