ANALIS MARKET (10/8/2020) : IHSG Memiliki Peluang Bergerak Menguat
Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan hari Jumat, 07/08/2020 lalu, IHSG ditutup melemah 34 poin atau 0,66% menjadi 5.143. Sektor infrastruktur, property, pertambangan, indutri dasar, barang konsumsi, dan keuangan bergerak negatif dan menjadi kontributor terbesar pada penurunan IHSG kemarin. Investor asing membukukan penjualan bersih sebesar 1.33 triliun rupiah.
Adapun cerita hari ini akan kita awali dari:
1.DIUJUNG JALAN
Negosiasi mengenai paket stimulus yang akan diberikan tampaknya mengalami jalan buntu setelah White House dan Demokrat belum membuat kemajuan terhadap perbedaan yang ada sehingga tentu ketidaksepahaman ini akan membuat tidak adanya kejelasan kedepannya. Steven Mnuchin mengatakan ada banyak masalah yang masih didiskusikan, negosiasi antara Nancy Pelosi dan Chuck Shcumer masih memiliki perbedaan pendapat yang sangat sangat besar, sehingga perbedaan tersebut tampaknya tidak bisa diselesaikan dalam waktu dekat. Munchin dan kepala staf White House, Tandai Meadows mengatakan bahwa masih adanya ketidaksepakatan terkait dengan nominal untuk RUU stimulus serta persyaratan untuk masing masing individu, termasuk didalamnya pemberian bantuan kepada pemerintah negara bagian dan local. Pelosi mengatakan bahwa Partai Republik belum mampu menghadapi bagaimana buruknya dampak bencana perekonomian yang akan dihadapi oleh Amerika, dan pembelaan dari sisi Schumer mengatakan bahwa White House juga tidak bersedia untuk bertemu di tengah. Nancy Pelosi mengatakan sangat disayangkan mengapa diskusi tersebut masih belum menghasilkan kesepakatan. Sejauh ini diskusi tersebut masih belum di lanjutkan, namun Shcumer mengatakan bahwa Demokrat masih akan terus bersedia untuk berdiskusi. Partai Demokrat telah mengusulkan sebelumnya paket senilai $3.5 triliun dollar yang telah disetujui oleh DPR pada bulan May, namun Partai Republik tidak setuju dan memberikan proposal yang baru senilai $ 1 triliun. Mnuchin mengatakan bahwa pilihan pertama Presiden Trump adalah kesepakatan, namun apabila tidak ada kesepakatan apapun, maka Presiden Trump akan membuat perintah eksekutif. Meadows mengatakan bahwa pemerintah dan Partai Republik terlalu banyak memberikan alasan daripada mengadakan pembicaraan. Diskusi akan semakin mendesak, apalagi pada bulan November akan diadakan pemilu, dan disaat yang sama badai ekonomi di Amerika pun masih belum berlalu. Kami hanya khawatir, pemilu nanti dapat memberikan dua sisi yang berbeda, antara harapan dan keputusasaan. Sejauh ini Departement Tenaga Kerja mengatakan bahwa penerima tunjangan pengangguran telah turun ke level terendah sejak pandemic dimulai, namun dengan claim yang masih melebihi 1 juta setiap minggunya maka pasar tenaga kerja tampaknya akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk pulih
2.TRUMP KEKI TRUMP BERAKSI
Presiden Trump mengatakan bahwa Partai Demokrat yang menahan stimulus bantuan tersebut, dan apabila Demokrat masih belum mau memberikan bantuan terhadap masyarakat Amerika, maka Trump akan bertindak dibawah otoritas kepresidenan untuk memberikan masyarakat Amerika apa yang mereka butuhkan. Trump menyalahkan Demokrat termasuk Nancy Pelosi dan Chuck Schumer yang gagal menemukan kesepakatan sebelumnya. Trump mengatakan bahwa mereka sedang mencoba untuk memberikan pengaruh terhadap pemilu yang akan diadakan pada bulan November mendatang. Penasihat Trump mengatakan bahwa perintah eksekutif dapat menekan Partai Demokrat untuk mengurangi jumlah tuntutan yang mereka inginkan. Partai Demokrat sejauh ini masih memberikan tuntutan stimulus sebesar $915 miliar, namun Partai Republik hanya ingin memberikan stimulus sebesar $150 miliar. Namun untuk beberapa porsi khususnya para petugas yang berhubungan dengan covid 19 masih akan tetap diberikan. Perbedaan lainnya adalah Partai Demokrat yang meminta untuk memperpanjang tunjangan pengangguran senilai $600 per minggu. Perbedaan mendasarnya sejauh ini masih berupa nilai stimulus yang perbedaannya masih sangat jauh. Lucunya adalah Partai Demokrat tidak akan memilih paket stimulus yang nilainya dibawah dari $2 triliun, namun Partai Republik tidak akan memilih apabila paket stimulus nilainya diatas $2 triliun. Ya kalau begitu menurut kami ketemu saja di $2 triliun ??. Namun factor factor yang tidak dapat dijelaskan mungkin menjadi penghambat diantara keduanya. Namun Trump tidak perlu menunggu lama untuk melakukan sesuatu, dirinya yang sudah bete akibat adanya negosiasi yang bertele tele tentu membuat dirinya pada akhirnya menandatangani perintah eksekutif untuk mendorong pemulihan ekonomi di Amerika yang akan berhenti mendapatkan stimulus. Meskipun nilanya tidak sebesar yang dulu, tapi di nilai cukup lumayan untuk memberikan dorongan kepada perekonomian untuk dapat bertahan. Trump akan memberikan bantuan senilai $300 / minggu kepada para pengangguran, ditambah lagi $100 dalam bentuk uang negara. Penggunaan dana tersebut akan dibatasi hingga $44 miliar, yang dimana itu artinya dana tersebut akan habis dalam kurun waktu 1 – 2 bulan. Bantuan lain yang diberikan oleh Trump adalah dirinya telah menangguhkan pajak gaji dari September hingga akhir tahun untuk para pekerja yang memiliki penghasilkan sebanyak $8.000 sebulan yang dimana akan memberikan kesempatan bagi para karyawan untuk mendapatkan uang lebih. Tidak hanya itu saja, Trump juga akan memberikan perintah untuk memberikan perlindungan terkait dengan penggusuran dan keringanan terkait dengan pinjaman mahasiswa. Sejauh ini langkah yang dilakukan membuat kami memuji dirinya, tentu apa yang dilakukan oleh Trump adalah salah satu tindakan yang memang cukup adil. Lebih baik ada sesuatu yang harus diberikan daripada tidak ada sama sekali yang dapat diberikan kepada masyarakat Amerika. Dan sejauh ini memang akan mendorong kongres untuk dapat bertindak secepatnya. Trump juga mengakui bahwa nilai tunjangan sebelumnya yaitu $600 dinilai terlalu tinggi sehingga akan membuat orang malas untuk kembali bekerja, sehingga tentu hal ini memberikan implikasi bahwa $400 dinilai lebih dari cukup untuk Trump sebagai bentuk bantuan kepada para masyarakat.
3.SEBUAH HARAPAN DARI CPO
China dikabarkan akan melakukan pembelian secara massif pada produk CPO. Hal ini dinilai seiringan dengan curah hujan yang cukup besar di China yang ikut berdampak pada laju transportasi pengangkutan kedelai. Sehingga hal tersebut dinilai dapat mengganggu aktifitas dan mengurangi ketersediaan minyak nabati. Hal ini dinilai akan mendorong China meningkatkan impor minyak sawit sebagai alternatif dari keterbatasan persediaan. Permintaan CPO untuk September terlihat masih akan sehat, karena China dapat melakukan restocking menjelang perayaan pertengahan Musim Gugur dan Golden Week pada Oktober. Adapun, impor minyak sawit China masih berada di jalur kenaikan sepanjang kuartal II/2020 seiring dengan pelonggaran pembatasan sosial akibat pandemi virus corona yang berhasil meningkatkan permintaan. Impor minyak sawit China tercatat naik 20% MoM pada Juni 2020, menjadi lebih dari 590.000 ton. Sementara itu, berdasarkan data Malaysian Palm Oil Council (MPOC) persediaan minyak sawit China pada Juni 2020 berada di posisi 482.900 ton, turun 36,1% secara YoY dan 8,3% dari bulan sebelumnya. Kami menilai sentimen tersebut dapat mendongkrak harga minyak untuk kembali menguat, hal ini tentunya menjadi hal yang diharapkan oleh pemerintah dimana ekspor kita diharapkan dapat terdampak dari naiknya permintaan tersebut.
“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak menguat dan ditradingkan pada level 5.110-5.210,” sebut analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Senin (10/8/2020).

