ANALIS MARKET (09/7/2020) : IHSG Memiliki Peluang Bergerak Menguat
Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan hari Rabu, 08/07/2020, IHSG ditutup menguat 89 poin atau 1,79% menjadi 5.076. Sektor keuangan, industri dasar, aneka industri, barang konsumsi, infrastruktur, dan properti menjadi kontributor terbesar pada kenaikan IHSG kemarin. Investor asing membukukan pembelian bersih sebesar 78.3 miliar rupiah.
Adapun cerita hari ini akan kita awali dari :
1.CHINA VS …………..
Persaingan Amerika dan China semakin membara, perseteruan keduanya semakin mendera. Kali ini persaingan antara Amerika dan China mulai masuk ke dalam bidang bidang baru, mulai dari applikasi video hingga masalah Hong Kong. Ketegangan diantara keduanya tentu memberikan pengaruh terhadap perjanjian perdagangan tahap pertama yang sudah dilakukan beberapa waktu yang lalu. Ditengah situasi dan kondisi tersebut, kami hanya berharap bahwa ketegangan diantara keduanya tidak memuncak, karena ditengah situasi dan kondisi yang cukup berat seperti saat ini, kerja sama adalah kunci untuk bangkit kembali. Minggu ini Presiden Trump sedang mempertimbangkan applikasi Byte Dance Ltd atau TikTok sebagai bentuk protes terhadap China atas penanganannya terhadap kasus corona. Permasalahan terkait status visa ratusan ribu siswa China yang mendaftar di perguruan tinggi tinggi pun menjadi sebuah kasus yang harus diselesaikan bersama. Namun perseteruan keduanya tentu akan meningkat khususnya tatkala pemilu akan berlangsung di Amerika dalam waktu dekat, dan hal tersebut akan menjadi bumbu baru dalam perseteruan keduanya, karena bukan tidak mungkin China akan menjadi samsak untuk kampanye. Namun yang kami khawatirkan dari China, bukan hanya dengan Amerika saja, China berseteru. India yang beberapa hari lalu memiliki permasalahan dengan China di perbatasan mengatakan akan melarang 59 aplikasi terbesar di China, tentu ini bukan ancaman pertama India terhadap China setelah terjadinya kasus diperbatasan beberapa waktu lalu. Dan India tetap akan bertahan dan menjaga integritas bangsa. Bukan hanya India lho guys, China pun memberikan peringatan kepada Inggris, bahwa Inggris harus siap terhadap konsekuensi yang muncul apabila Perdana Menteri Boris Johnson menghapus penggunaan peralatan dan keterlibatan Huawei Technologies terhadap jaringan telekomunikasi 5G di Inggris. Duta Besar China untuk Inggris, Liu Xiaoming mengatakan bahwa jika Inggris tidak menginginkan Huawei, itu terserah Inggris. China berusaha untuk menjadi teman dan mitra anda, namun apabila Inggris membuat China sebagai musuh, maka Inggris harus menanggung konsekuensinya. Sejauh ini para pejabat di Inggris masih menyusun rencana untuk mempercepat penghapusan peralatan Huawei, meskipun belum ada tanggal yang ditetapkan terkait rencana tersebut. Johnson sebelumnya telah memberikan pernyataan bahwa Johnson akan memberikan jaringan internet yang memiliki kecepatan tinggi diseluruh negeri namun tetap memberikan perhatian terhadap keamanan. Johnson menambahkan bahwa kita harus berfikir dengan hati hati mengenai bagaimana cara kita mengatasi hal tersebut sehingga memberikan solusi yang tepat. Menurut kami ya wajar saja China marah, karena sebelumnya pada bulan January, Johnson mengatakan akan memberikan kesempatan kepada Huawei untuk berpartisipasi dalam pembangungan jaringan 5G di Inggris, dengan persyaratan yang sangat ketat, termasuk membatasi hanya 35% keterlibatan Huawei. Belum selesai dengan Inggris, China kembali menggoyangkan hubungannya dengan Australia dengan memberlakukan tarif yang telah menjatuhkan industri gandum di Australia, menghentikan impor daging sapi dari 4 pabrik daging, dan memperingatkan para turis dan para pelajar untuk tidak pergi ke negara tersebut karena adanya resiko rasis. Hal tersebut ternyata disebabkan adanya permintaan penyelidikan terkait independent terkait asal usul corona virus. Ditengah situasi dan kondisi sekarang ini, rasanya semua terasa semakin sulit apabila bangsa bangsa bukannya bersatu malah saling melempar tudingan dan tekanan terhadap beberapa negara lain. Namun kalau tidak begitu tidak ada warnanya nanti pergerakan pasar.
2.STIMULUS INDONESIA
Sejauh ini kesulitan birokrasi yang terjadi di Indonesia masih memperlambat dukungan fiscal yang harus diberikan terhadap bisnis yang terkena virus, dan tenaga medis yang nilainya hampir $50 miliar yang dimana memiliki potensi untuk mendorong perekonomian turun lebih dalam. Sejauh ini pemerintah baru membelanjakan kurang dari 5% dari Rp 87.6 triliun atau $6 miliar yang dimana sebelumnya telah disisihkan untuk para perawat kesehatan, keterlambatan tersebut dikarenakan adanya proses yang lambat dalam verifikasi dan persetujuan. Sejauh ini sekitar 85% dari Rp120.6 triliun yang dimana merupakan keringanan pajak dan manfaat lainnya bagi perusahaan masih juga belum diberikan. Kami melihat pengeluaran stimulus yang lambat akan menjadi salah satu factor lambatnya pemulihan ekonomi bagi Indonesia yang tengah berjuang agar jangan sampai terjadi penurunan ekonomi terlalu dalam. Dan apabila hal tersebut terus berlanjut, maka perlambatan ekonomi kian nyata di Indonesia. Pemerintah juga sempat mengumumkan beberapa waktu yang lalu ada insentif bagi para petugas kesehatan bagi yang bertugas di garda terdepan, namun baru sekitar 20% dari 120.000 perawat yang memenuhi syarat untuk mendapatkan manfaat tersebut. Rumah sakit juga masih harus berjuang untuk mendapatkan penggantian terhadap biaya perawatan korban virus corona, namun karena ada beberapa hal persyaratan dan verifikasi, hal tersebut membuat prosesnya menjadi lama. Persentase pengeluaran hingga 24 June adalah, kesehatan sebesar 4.68%, pengamanan social 34.06%, insentif untuk bisnis 15%, usaha kecil, mikro, dan menengah 22.7%, pembiayaan bagi perusahaan 0%, kementrian dan pemerintah daerah sebesar 4%. Presiden Jokowi padahal telah mengalokasikan stimulus senilai Rp 695 triliun untuk menopang perekonomian, dimana hal tersebut memberikan ruang terhadap deficit fiscal lebih dari 3% terhadap GDP. Menteri Keuangan, Ibu Sri Mulyani mengharapkan bahwa pemulihan ekonomi dapat berlangsung pada kuartal ketiga dan keempat. Namun kami juga berharap bahwa program kebijakan dan stimulus yang diberikan dapat dilaksanakan secepatnya, karena dengan demikian hal tersebut dapat menopang perekonomian, meskipun jumlah korban masih terus bertambah. Pengendalian juga merupakan sesuatu yang penting, agar tidak terjadi gelombang kedua wabah virus corona tatkala pemulihan ekonomi berjalan. Percuma saja kalau dianggarkan tapi tidak diberikan.
3.STIMULUS LAGI LHO!
Guna menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada perekonomian riil, saat ini pemerintah berupaya menjalankan stimulus fiscal, tapi semoga cepat dapat dilakukan sesegera mungkin. Pemerintah telah menganggarkan dana Rp5 triliun untuk penjaminan kredit modal kerja kepada sektor usaha mikro, kecil, dan menengah sebagai upaya untuk mempercepat pemulihan ekonomi. Saat ini sektor yang perlu mendapat perhatian utama adalah UMKM. Tujuannya agar mempercepat pergerakan ekonomi dari level grassroot. Dengan iuran penjaminan Rp5 triliun yang dibayarkan pemerintah, akan bisa menjamin Rp100 triliun kredit modal kerja untuk UMKM. Pada tahun ini, diharapkan kredit modal kerja yang disalurkan dengan penjaminan Askrindo dan Jamkrindo ini sebesar Rp65 triliun hingga Rp80 triliun. Sektor UMKM terdampak pandemi Covid-19 yang sudah mendapatkan subsidi bunga dan keringanan kredit diharapkan dapat bangkit kembali melalui stimulus baru ini. Hal ini tentunya mendapat respon dari pelaku pasar dimana stimulus tersebut diharapkan dapat kembali menopang produktifitas dan daya beli masyarakat.
“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak menguat dan ditradingkan pada level 4.995- 5.142. Tetap hati-hati dan cermati sentimen yang ada, karena bursa Eropa mengalami pelemahan. Dan jangan lupa, IHSG tetap membutuhkan alasan sebagai pijakan untuk bisa konsisten diatas 5.000,” sebut analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Kamis (09/7/2020).

