ANALIS MARKET (02/6/2020) : Obligasi Jangka Pendek Masih Menjadi Pilihan

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, anomali terjadi di pasar obligasi kemarin (29/5).

Setelah sebelumnya terkonfirmasi mengalami pelemahan, akibat adanya ekspektasi akan harapan atas perbaikan ekonomi, namun tampaknya takdir berkata lain kemarin.

Seiring dengan meningkatnya sentimen negative global antara Amerika dan China, hal ini juga secara tidak langsung membuat prospek pemulihan akan menjadi terhambat ditambah lagi dengan virus corona yang belum ada vaksinnya.

Sehingga hal ini membuat pelaku pasar dan investor beralih kepada asset yang lebih aman, dan obligasi menjadi pilihan.

Lantas apakah penurunan yang sudah diprediksi sebelumnya akan menjadi penguatan akibat masuknya investor? Mungkin saja, karena probabilitasnya cukup besar.

Ditambah lagi, Presiden Trump akan merevisi semua perlakuan khusus yang sebelumnya sudah diberikan kepada Hong Kong, sehingga hal tersebut membuat masalah kian pelik, ditambah lagi dengan Hong Kong sebagai pusat keuangan di Asia yang tentu saja impactnya akan lebih besar karena sebagai pusat keuangan Asia.

Oleh sebab itu, hal ini yang membuat pelaku pasar dan investor cemas, sehingga kami melihat ada peluang yang cukup besar untuk berbalik arah.

Lantas bagaimana sebaiknya? Tentu saja ikuti lelang yang diadakan Pemerintah hari ini.

“Kami melihat lelang hari ini memberikan potensi yang cukup besar untuk memberikan total penawaran yang masuk sebesar IDR 40 – 50 T, apabila ternyata sentimennya mampu mendukung animo pelaku pasar dan investor. Namun ditengah resiko dan ketidakpastian yang kian meninggi, tentu pelaku pasar dan investor akan meminta imbal hasil lebih tinggi, sehingga meskiipun total penawaran yang masuk hari ini besar, apabila imbal hasil yang diminta tinggi, tentu Pemerintah tidak akan menyerap hingga target maksimal. Obligasi jangka pendek masih akan menjadi pilihan, 5y dan 10y. Namun tetap jangan lupa untuk menaruh sebagian portfolio untuk jangka panjang, 20y bisa menjadi sebuah pilihan,” sebut analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Selasa (02/6/2020).

Lebih lanjut analis Pilarmas menilai, diperdagangan Selasa (02/6) pagi ini, pasar obligasi diperkirakan akan dibuka bervariatif dengan potensi rentang pergerakan 40 – 70 bps. Namun sebagai catatan, untuk mengetahui arah pasar selanjutnya, harus melihat hasil lelang akan keluar nanti sore.

Adapun cerita hari ini akan kita awali dari;

1.SUDAH DIMULAI

Presiden Trump pada akhirnya memutuskan akan mengambil langkah-langkah untuk mencabut status special perdagangan Hong Kong yang sebelumnya diberikan oleh Amerika. Hal ini diputuskan oleh Trump sebagai salah satu tanggapan atas Undang Undang Keamanan yang baru untuk Hong Kong yang telah disahkan oleh parlemen China. Trump mengatakan bahwa dirinya telah mengarahkan pemerintahannya untuk memulai proses penghapusan kebijakan kebijakan special yang sebelumnya telah diberikan oleh Amerika kepada Hong Kong. Hal ini dimulai dari berbagai perjanjian antara Amerika dan Hong Kong, mulai dari perjanjian mengenai ekstradisi hingga pengendalian export mengenai teknologi. Amerika akan mulai mengambil tindakan untuk mencabut perlakukan istimewa Hong Kong sebagai wilayah pabean yang dimana terpisah dari China. Pergeseran status Hong Kong saat ini telah membahayakan beberapa aspek hal yang penting, terutama dalam pemberian tariff perdagangan yang berbeda dengan China. Tidak hanya sampai disitu saja, dalam konfrensi pers yang digelar pada hari Sabtu kemarin Trump juga mengatakan bahwa dirinya siap untuk mengambil tindakan untuk mengaudit perusahaan China dan perusahaan asing lainnya yang terdaftar di Bursa Amerika untuk memenuhi peraturan mengenai standar akuntasi dan audit dari Amerika. Sehingga hal ini membuat laporan keuangan dan segalanya menjadi lebih transparansi dan menjaga investor Amerika dari segala hal yang tidak diinginkan. Sebelumnya masalah ini telah menjadi kekhawatiran Amerika sejak lama, bahkan dulu sempat ada usulan mengenai undang undang yang melarang perusahaan untuk memperdagangkan sahamnya sebelum mendapatkan inspeksi dari Public Company Accounting Oversight Board selama 3 tahun berturut turut. Sebagai langkah awal, Trump akan membuat kelompok kerja yang dimana bertujuan untuk mempelajari dan menganalisa berbagai praktik perusahaan China yang terdaftar di Bursa Efek Amerika, tujuannya tentu saja menjaga investor Amerika. Oleh sebab itu, kami melihat bahwa dalam waktu dekat, aturan bermain di Bursa Efek Amerika akan mendapati kesetaraan dan transparansi sehingga hal tersebut juga membuat pelaku pasar lebih nyaman. Namun ini dari sisi Amerika, tentu dari sisi perusahaan yang mendaftarkan efeknya di Bursa Saham Amerika, akan berfikir ulang apabila ternyata peraturan tersebut membuat perusahaan China atau asing lainnya tidak nyaman, sehingga dapat pergi dan pindah dari Bursa Amerika. Sejauh ini kita masih bisa bernafas lega, karena Trump belum melangkah terlalu jauh untuk memberikan sangsi terhadap Hong Kong lebih dalam, karena kami melihat Trump juga akan berfikir 2x untuk menjaga kesepakatan phase pertama yang sebelumnya ditandatangani. Apalagi, kemenangan kesepakatan pertama sering kali menjadi bahan orasi Trump atas keberhasilannya membuat perdagangan Amerika dengan China menjadi adil dan setara. Tentu kami melihat bahwa Trump tidak akan membuang begitu saja usaha selama ini. Kabar terakhir yang gress dan hot, tentu saja ketika Pemerintah Hong Kong membalas pernyataan Trump sehari setelahnya dengan mengatakan bahwa tindakan yang dilakukan oleh Trump tentu tidak dapat dibenarkan dan sejauh ini, China berada di hak yang sah untuk memberikan Undang Undang Keamanan Nasional yang baru khususnya terkait dengan kerusuhan berbulan bulan yang sebelumnya pernah terjadi. Partai Komunis China mengatakan di People’s Daily bahwa rencana yang dilakukan Trump adalah sesuatu campur tangan yang salah dan akan ditakdirkan untuk gagal. China akan tegas dalam menanggapi langkah Amerika yang tentunya akan berakhir dengan memalukan. Pejabat Hong Kong menulis surat pernyataan sebanyak 949 kata bahwa Hong Kong tidak terlalu khawatir dengan sanksi dan pembatasan perdagangan yang dilakukan oleh Trump. Hong Kong akan terus mengandalkan aturan hukum, pengadilan yang independent, dan kebijakan perdagangan bebas dan terbuka. Undang undang yang diberikan oleh China tidak akan menimbulkan kekhawatiran hilangnya kebebasan oleh rakyat Hong Kong, dan masyarakat Hong Kong tentu tidak akan menuntut campur tangan negara lain. Kekhawatiran seperti itu merupakan sesuatu yang salah dan berlebihan. Dan konfrensi pers tersebut ditutup dengan pernyataan bahwa Amerika akan memutuskan hubungan dengan WHO. Trump curiga bahwa China telah memiliki kendali penuh, meskipun China hanya membayar $40 juta per tahun, berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Amerika yang memberikan $450 juta per tahun atau 14.67% dari total anggaran WHO. Mungkin Trump tidak bermaksud mengungkit sumbangan yang diberikan, namun hanya ingin dunia tahu bahwa WHO tampaknya tidak adil atas perlakuannya terhadap China. Sebagai informasi, sebelumnya Trump telah menyampaikan pada awal bulan ini, apabila WHO tidak berubah dengan memberikan perbaikan secara substantive dalam 30 hari kedepan, maka Trump akan membekukan sementara dana Amerika terhadap WHO menjadi permanen, dan akan mempertimbangkan kembali keanggotaan kami dalam organisasi. Dan kemarin, Trump mengatakan bahwa WHO tampaknya telah gagal memberikan perubahan, oleh sebab itu hari ini (Sabtu, 30 June 2020) akan mengakhiri hubungan Amerika dengan WHO dan akan memberikan dana tersebut kepada negara lain disuruh dunia yang layak untuk mendapatkan kebutuhan dana kesehatan masyarakat yang mendesak. WHO mengatakan bahwa mereka akan terus berusaha untuk memastikan bahwa dana tersebut tetap didapatkan karena hal tersebut merupakan implikasi utama yang sangat penting didalam memberikan layanan kesehatan kepada beberapa negara yang membutuhkan.

2.CHINA BERTINDAK

Pejabat Pemerintah China pada akhirnya telah mengatakan kepada perusahaan perusahaan pertanian besar yang dikelola oleh pemerintah China untuk menghentikan pembelian beberapa barang pertanian dari Amerika termasuk kedelai ditengah situasi dan kondisi pemerintah China yang sedang mengevaluasi tingginya tensi hubungan antara Amerika dan China terkait dengan masalah Hong Kong. Cofco dan Sinograin telah mendapatkan perintah untuk menunda pembelian. Tidak hanya itu saja, China juga telah membatalkan pesanan babi dari Amerika dalam jumlah yang tidak ditentukan. Penghentian tersebut merupakan salah satu tanda terbaru dari reaksi China yang dimana hal tersebut dapat dimaklumi atas tekanan yang terus menerus yang diberikan oleh Amerika terhadap China. Padahal sebelumnya utusan kedua negara tersebut, baik China maupun Amerika telah berjanji untuk mengimplementasikan kesepakatan perdagangan fase pertama yang sudah ditandatangani. Namun karena tekanan yang terus menerus yang diberikan oleh Amerika, kami berfikir merupakan sesuatu yang wajar terkait dengan reaksi China tersebut. Sebelumnya China telah setuju untuk membeli barang pertanian dari Amerika senilai $36.5 miliar untuk tahun 2020 sebagai bagian dari perjanjian. Namun karena wabah virus corona, China hanya berhasil mengimpor $3.35 miliar produk pertanian. Namun selepas China mulai bangkit dari wabah virus corona, China langsung meningkatkan impornya lebih dari 1 juta ton kargo kacang kedeali dari Amerika dalam kurun waktu 2 minggu. Namun sekarang, mungkin kelanjutan pembelian tersebut akan mengalami ketidakpastian hingga waktu yang tidak ditentukan. Kami melihat bahwa diatas kertas, sebetulnya hingga dengan hari ini belum ada sentiment yang cukup kuat untuk menopang penguatan pasar ekuitas, selain ekspektasi dan sebuah harapan bahwa ekonomi akan berjalan dan obat vaksin yang akan segera ditemukan. Pertanyaannya adalah apakah sebuah ekspektasi dan harapan akan cukup mampu menopang pasar ekuitas kedepannya tanpa memungkiri bahwa data data ekonomi dan sentiment negative global terus memberikan tekanan? Meskipun pasar ekuitas Hong Kong kemarin mengalami kenaikkan, pertanyaannya adalah apakah murni ekspektasi pelaku pasar ataukah ada intervensi dari investor China untuk menjaga pasar Hong Kong untuk menjaga stabilitas? Sama seperti yang dilakukan beberapa waktu lalu ketika China mengimplementasikan undang undang keamanan di Hong Kong, investor China masuk kedalam pasar Hong Kong dengan nilai dana senilai $35.4 miliar, dan menyebabkan investor China saat ini memiliki 2.9% dari total nilai pasar saham di Hong Kong. Sejauh ini memang masih belum begitu jelas tujuan masuknya dana tersebut, namun tidak menutup kemungkinan bahwa hla tersebut digunakan menjaga stabilitas pasar yang merupakan salah satu tujuannya. Kekhawatiran kami juga ternyata dirasakan oleh beberapa CFO di seluruh dunia sebesar 51% yang mengatakan bahwa Dow Jones akan kembali menguji support 19.000 sebelum pada akhirnya akan kembali mencapai rekor di atas 29.000. 22% lainnya mengatakan bahwa Dow Jones akan mencoba rekor tertinggi tanpa harus mengalami penurunan terlebih dahulu. Sejauh ini cukup banyak beberapa pengamat pasar yang mengatakan bahwa sangat sulit menyesuaikan pergerakan pasar dengan beberapa kenyataan mengenai data ekonomi saat ini. Sejauh ini hampir 46% orang mengharapkan Dow Jones kembali jatuh dibawah 19.000, namun 33% lainnya mengatakan bahwa Dow Jones akan memecahkan rekor. 20% CFO di EMEA dan di kawasan Amerika Utara mengatakan bahwa mereka tidak yakin tentang langkah langkah yang akan dilakukan akan memberikan dampak terhadap pasar saham di Amerika. CFO dari kawasan Asia malah mengatakan bahwa saat ini mungkin tingkat ketidakpastian telah mencapai 2x nya.

“Kami masih merekomendasikan ikuti lelang hari ini,” sebut analis Pilarmas.