ANALIS MARKET (13/5/2020) : Obligasi Jangka Pendek Masih Berpotensi Alami Penguatan Harga

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pada akhirnya pasar obligasi mengalami kenaikkan kemarin (12/5).

Tapi, pada akhirnya ada sesuatu yang terjadi di lelang kemarin yang pada akhirnya sesuai dengan prediksi kami yang membuat harga obligasi mengalami kenaikkan.

Kenaikkan harga pasar obligasi kemarin pada akhirnya memang didukung oleh total penawaran yang masuk sebesar IDR 73 T, sesuatu yang dasyat ditengah situasi dan kondisi seperti ini, dan total yang dimenangkan sebesar IDR 20 T, yang dimana pada akhirnya sudah cukup membuat pasar obligasi mengalami penguatan.

Pertanyaannya adalah, total penawaran yang masuk sebesar IDR 73 T itu murni investor atau ada pihak lain yang terlibat?

Apakah benar, potensi pemangkasan tingkat suku bunga Bank Indonesia merupakan salah satu parfum pemikat bagi para pelaku pasar dan investor untuk masuk kembali pasar obligasi?

Sejauh ini, kami melihat akibat lelang tersebut, imbal hasil pasar obligasi kembali mengalami penurunan, dan ini menjadi bekal yang cukup untuk pasar obligasi secara harga mengalami kenaikkan.

Obligasi jangka pendek masih mendominasi, namun porsi jangka panjang tentu diminati. Ini salah satu cara untuk mengurangi volatilitas, namun tetap menjaga tingkat keuntungan yang mungkin didapat dari pemangkasan tingkat suku bunga kedepannya.

Namun apakah benar pasar mampu mengalami penguatan secara signifikan, bahkan ditengah ketidakpastian?

Konsisten, lagi-lagi akan menjadi kunci saat ini, dan juga jangan lupa, kita sebagai emerging market, tentu akan memberikan imbal hasil yang lebih tinggi akibat resiko yang terkandung didalamnya. Meskipun ada alarm berbunyi yang diberikan oleh Komite Stabilitas Sistem Keuangan, namun kami percaya bahwa fundamental Indonesia lebih kuat dari yang dibayangkan, asal koordinasi dari pemerintah dapat menembus setiap lapisan masyarakat, terutama bantuan yang diberikan tepat sasaran.

“Pagi ini pasar obligasi diperkirakan akan dibuka menguat dengan potensi menguat terbatas,” sebut analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Rabu (13/5/2020).

Adapun cerita di hari Rabu ini akan kita awali dari;

1.DIANTARA 2 PILIHAN DAN 1 KEPUTUSAN

Pada akhirnya, China mengumumkan daftar baru sebanyak 79 produk Amerika yang telah memenuhi syarat untuk mendapatkan keringanan tarif yang sebelumnya dikenakan oleh China terhadap Amerika beberapa waktu lalu. Kementrian Keuangan China mengatakan bahwa daftar baru tersebut akan berlaku sejak 19 May 2020 dan berakhir hingga 18 May 2021, dimana dalam daftar tersebut ada beberapa produk yang mendapatkan keringanan, diantaranya adalah bijih logam, bijih emas, bijih perak, dan konsentrat. Kementrian Keuangan China tidak memberikan informasi lebih lanjut berapa nilai impor produk tersebut, sebelumnya pada bulan February lalu, China telah memberikan pengecualian untuk 696 barang Amerika termasuk diantaranya adalah produk produk utama seperti kedelai dan daging babi. Apabila kita menilik kembali kesepakatan tahap pertama beberapa waktu yang lalu, pada tahun pertama China sepakat untuk meningkatkan pembelian barang barang dari Amerika sebesar 200 miliar selama 2 tahun, dengan peningkatan dilakukan secara bertahap, yaitu $ 77 miliar pada tahun pertama, dan $ 123 miliar pada tahun kedua. Kami melihat tentu hal ini sebagai suatu itikad baik dari China ditengah situasi dan kondisi yang tengah terjadi saat ini diantara Amerika dan China dimana keduanya sedang bersitegang, meskipun para negosiator mengatakan bahwa mereka akan mengimplementasikan apa yang sudah dicapai pada tahap pertama. Namun tidak bagi Trump yang tengah gelisah dan berusaha untuk mencari kambing hitam. Trump akan memberikan keputusan terkait apakah akan melanjutkan kerja sama dengan China atau tidak pada hari Rabu pekan ini, sehingga hal ini akan menjadi krusial apabila ternyata Trump mengatakan mereka akan memutuskan kesepakatan tersebut, meskipun kami menyakini bahwa Trump tidak cukup berani untuk melakukan hal tersebut setelah adanya hitam diatas putih. Namun apapun bisa terjadi, apabila hal tersebut memang terjadi sehingga kedua belah pihak memutuskan untuk tidak melanjutkan kerja sama, tentu hal ini akan memberikan implikasi yang serius terhadap pasar, yang dimana pasar tengah berusaha untuk kembali pulih. Tidak hanya itu saja, diantara 2 hal lainnya, masih ada satu hal lagi yang membutuhkan keputusan, yaitu mengenai pembukaan kembali ekonomi di Amerika. Dr. Anthony Fauci mengatakan bahwa apabila Amerika memutuskan kembali untuk membuka perekonomian secara premature, maka hanya akan menyebabkan penderitaan dan kematian yang tidak diperlukan. Dr. Anthony juga tengah bersiap untuk menyampaikan sebuah pesan esok hari yang dimana dirinya akan mengatakan bahwa akan sangat berbahaya apabila negara melakukan pembukaan apabila belum waktunya. Tidak hanya itu saja, keinginan untuk segera mendapatkan kehidupan yang normal, mungkin akan semakin lama apabila pembukaan dipaksakan. Tentu hal ini membuat gelombang kedua dari wabah virus corona akan membuat perekonomian menjadi lebih sulit. Beberapa analis lain pun juga mengatakan hal yang sama, bahwa apabila gelombang kedua dari wabah virus corona menghantam, mungkin kali ini akan membuat perekonomian akan menjadi lebih sulit untuk bangkit. Dalam perdebatan mengenai pembukaan sekolah yang juga berlangsung kemarin antara senator Partai Republik Rand Paul dan Dr. Fauci berlangsung cukup panas, dimana Rand Paul menginginkan bahwa ekonomi dapat segera dibuka kembali termasuk sekolah karena tingkat kematian pasien virus terhadap anak anak berusia 0 – 18 tahun hampir mendekati nol. Namun Dr. Fauci mengatakan hal ini dengan jelas bahwa ditengah situasi dan kondisi saat ini ada sebaiknya kita tidak bersikap sombong bahwa anak anak mampu bertahan dari wabah virus corona. Saya mungkin memang bukan orang yang terakhir dalam memberikan keputusan, namun saya mengatakan sebagai seorang ilmuwan dan dokter bahwa saya memberikan saran sesuai dengan bukti ilmiah yag ada saat ini. Mereka yang menyampaikan dalam bidang gekonomi, biarlah mereka memberikan saran mengenai perekonomian, namun saya akan menyampaikan dari sisi kesehatan. Pesan Dr. Anthony Fauci ini bertolak belakang dengan keinginan Trump yang ingin membuka kembali perekonomian secepat mungkin namun tetap dalam batas batas aman yang diberikan. Di wilayah Asia sendiri, pembukaan perekonomian sebelum waktunya membuat beberapa negara mengalami kembali peningkatan kasus, kita sebut saja mulai dari China, Korea Selatan, dan Jepang. Namun setiap pilihan, hanya ada satu keputusan, dan setiap keputusan, harus diambil dengan konsekuensi yang sepadan.

“Kami merekomendasikan wait and see hari ini. Meskipun ada peluang kenaikkan harga, saat ini ketidakpastian sedang berada di posisi yang cukup tinggi sehingga mendorong kenaikkan tingkat volatilitas. Masih wait and see-nya investor akan membuat pasar menjadi lebih tenang sembari mencermati setiap sentimen yang ada,” sebut analis Pilarmas.