Meski Ditolak Masuk RI, Ini Penjelasan Luhut Terkait 500 TKA Asal China

Foto : istimewa
Foto : istimewa

Pasardana.id - Rencana 500 tenaga kerja asing (TKA) asal China yang akan bekerja di pabrik pemurnian alias smelter di Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) jadi polemik.

Mereka rencananya bakal menuju kawasan industri di Konawe, Sulawesi Tenggara, tempat produksi lithium untuk baterai mobil listrik.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pihak perusahaan, yaitu PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Steel (OSS) masih meminta izin para TKA bekerja di Indonesia.

Luhut menyebut, kedua perusahaan tersebut akan membangun pabrik HPAL (High Pressure Acid Leaching) untuk membangun industri baterai lithium, di mana nikel merupakan bahan baku produk tersebut.

"Dia itu menyelesaikan HPAL untuk persiapan industri lithium baterai," ujar Luhut pada Minggu (10/5/2020).
Pensiunan Jenderal TNI AD ini menjelaskan, para TKA itu merupakan pekerja yang memiliki skill untuk memasang alat produksi yang akan digunakan.

Pasalnya, Indonesia saat ini tidak memiliki teknologi yang mumpuni untuk membangun industri tersebut.

"Kita kerjakanlah ini, nanti tenaga asing yang mengerjakan dan setelah itu bersamaan tenaga kerja Indonesia masuk, teknologi kan dari dia, kita nggak bisa dong ngerjain semua, tetap ada asing," kata dia.

Pada saatnya, para TKA itu akan dipulangkan ke negara asalnya. Adapun para pekerja nantinya diisi oleh anak-anak bangsa atau sekitar 90 persen setelah menempuh pendidikan politeknik terlebih dahulu.

"Nanti yang kerja sebagian 90-92 persen orang Indonesia, masih banyak orang daerah yang belum mumpuni karena pendidikan SMA kurang bagus, makanya dalam tiga tahun ini mulai diperbaiki supaya masuk politeknik, untuk bikin lapangan kerja perlu orang dulu bikin induknya, setelah itu kita yang kerjakan (operasikan) semua," ucapnya.

Diakui Luhut, pandemi COVID-19 ini menghambat proyek hilirisasi nikel menjadi lithium. Setelah pandemi corona mereda, proyek akan kembali jalan pada Juli mendatang dengan targetnya 2023 sudah beroperasi.

Dengan begitu, Indonesia bisa masuk pasar penyedia bahan baku baterai mobil listrik, sebab mulai 2025 diperkirakan orang-orang di Eropa tak lagi menggunakan mobil berbahan bakar bensin.

Sebelumnya, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menunda rencana kedatangan 500 TKA dari China. Penundaan dilakukan hingga keadaan normal dan dinyatakan aman.

Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah disebut telah menginstruksikan kepada Plt Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Binapenta), Aris Wahyudi untuk memerintahkan PT Virtue Dragon Nickel Industry dan PT Obsidian Stainless Steel di Konawe menunda kedatangan ratusan TKA dari China.

"Meskipun rencana kedatangan TKA tersebut merupakan kebijakan pemerintah pusat dan sudah melalui mekanisme protokol COVID-19, namun suasana kebatinan masyarakat di daerah belum ingin menerima kedatangan TKA," ujar Ali di Kendari, Rabu (29/4/2020).

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Sultra, Muhammad Endang menegaskan, semua pimpinan DPRD siap membuat pernyataan resmi yang ikut ditandatangani Gubernur dan Forkopimda Sultra, guna meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) membatalkan kebijakan tersebut.

"Kami akan menggelar sidang paripurna untuk mengirim surat ke Presiden agar membatalkan rencana kebijakan izin kedatangan 500 TKA tersebut," pungkas Muh Endang.