ANALIS MARKET (20/4/2020) : IHSG Memiliki Peluang Bergerak Bervariatif dengan Potensi Melemah

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan hari Jum’at 17/04/2020, IHSG ditutup menguat 154 poin atau 3,44% menjadi 4.634. Sektor infrastruktur, aneka industri, keuangan, barang konsumsi, property, pertambangan, industri dasar, perdagangan, dan perkebunan bergerak positif dan menjadi kontributor terbesar pada kenaikan IHSG kemarin. Investor asing membukukan penjualan bersih sebesar 552.3 milyar rupiah.

Adapun cerita awal pekan ini kita akan awali dari;

1.TIDAK ASIK TANPA BENSIN KAN, TRUMP ?

Presiden Trump kembali mengangkat wacana bahwa Chinalah yang dengan sengaja menyebabkan wabah virus corona dan membuat lebih dari 38.000 manusia di Amerika menjadi terinfeksi, dan harus ada konsekuensi apabila china mengetahui hal tersebut dan harus bertanggungjawab sepenuhnya. Trump mengatakan, Mari kita lihat hasil investigasi mereka, namun dari sisi kami, Amerika, juga telah melakukan penyelidikan. Namun jika itu merupakan sebuah kesalahan, dan apabila mereka secara sadar mau bertanggungjawab, namun tetap harus ada konsekuensinya. Sejauh ini Partai Republik terus berusaha untuk menyalahkan China atas wabah yang tengah terjadi yang muncul di provinsi Hubei pada akhir 2019 lalu. Beberapa anggota parlemen mengatakan bahwa virus tersebut sengaja di lepaskan dari laboratorium selama percobaan di China, dan yang luar biasa anehnya, mereka telah merencanakan untuk membuat Rancangan Undang Undang yang memungkinkan orang Amerika dapat menuntut China atas kerusakan yang dihasilkan virus tersebut. Trump menyampaikan bahwa sejauh ini hubungan dengan China masih dalam keadaan baik. Namun apabila ada pertanyaan mengenai, apakah Trump marah dengan China? Mungkin saya akan mengatakan sekali ya, namun itu tergantung apakah itu kesalahan yang disengaja atau tidak. Ada perbedaan mendasar diantara keduanya. Sebelumnya Trump sering kali memuji China dan Presiden Xi Jinping pada bulan January dan February lalu atas apa yang mereka lakukan untuk menangani wabah, dan hal tersebut secara tidak langsung mempersulit Partai Republik untuk memberikan cap terhadap China sebagai dalang penyebab wabah tersebut. Namun seiring dengan waktu berjalan, tampaknya Trump tengah berusaha untuk mencari kambing hitam atas kejadian wabah tersebut. Tidak hanya itu saja, Trump juga menghentikan pendanaan untuk IMF akibat hal tersebut yang membuat dirinya dikritik dalam dunia internasional dan oleh Partai Demokrat. Kami melihat ditengah situasi dan kondisi seperti ini tidaklah bijak untuk saling menyalahkan satu sama lain, apalagi ketika wabah belum bisa dikendalikan. Seharusnya mungkin kita harus lebih terfokus kepada pengendalian wabah dan para korban, sebelum pada akhirnya mencari tahu bagaimana ini semua berasal, meskipun sekalipun di cari tahu hal itu tidak akan pernah ketemu.

2.STIMULUS LAGI!

Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengatakan pada hari Minggu kemarin bahwa White House dan Kongres sedikit lagi akan mencapai kesepakatan mengenai pendanaan tambahan untuk Program Perlindungan Paycheck untuk bisnis kecil. Program pinjaman dalam rangka penyelamatan ini akan bernilai sebesar $349 miliar. Program ini kembali di berikan setelah sebelumnya baru saja 2 minggu yang lalu Bank juga memberikan pinjaman kepada bisnis skala kecil yang terkena akibat virus corona. Kesepakatan yang baru akan menambah $300 miliar dalam bentuk pendanaan kepada usah akecil dan $50 miliar untuk pemberian pinjaman dalam bentuk bencana. Perjanjian tersebut juga akan terdapat $75 miliar untuk rumah sakit dan $25 miliar untuk program pengujian Federal untuk mencegah perkembangan virus corona. Ketua DPR Nancy Pelosi mengatakan bahwa mereka sudah sangat dekat dengan kesepakatan untuk memberikan bantuan kepada usaha kecil, dan Pemimpin Minoritas Senat, Chuck Schumer juga mengatakan bahwa mereka dapat mencapai kesepakatan pada hari Minggu malam atau Senin pagi. Sejauh ini Pemerintah mengatakan lebih dari 1.6 juta pinjaman telah disetujui untuk membantu perusahaan agar dapat menjaga para karyawannya untuk tetap di gaji dan lebih dari 22 juta orang masyarakat Amerika telah mengajukan claim penggangguran dalam kurun 4 minggu terakhir.

3.LAGI LAGI PEMANGKASAN TINGKAT SUKU BUNGA

Bank Sentral Filipina memangkas tingkat suku bunga acuannya secara mendadak. Hal ini dilakukan sebagai salah satu usaha untuk menjaga perekonomian agar tetap bertahan melewati wabah virus corona. Bank Sentral Filipina menurunkan 50 bps menjadi 2.75%. Bank Sentral juga telah memangkas tingkat suku bunga pinjaman dan deposito sebanyak 50 bps. Hal tersebut merupakan yang terendah sejak 2016 silam. Bank Sentral Philipina terus mempercepat stimulusnya dalam beberapa pekan terakhir karenanya Pemerintah akan menyiapkan dukungan fiscal lebih lanjut. Potongan sebanyak 50 bps ini sebetulnya di luar dugaan kami, karena tadinya kami berharap hanya sebesar 25 bps. Namun ternyata wabah yang berkembang lebih cepat diluar perkiraan dan memberikan kerusakan yang lebih parah. Langkah kejutan ini juga dilakukan oleh Afrika Selatan yang dimana memangkas tingkat suku bunganya di awal pekan kemarin, sedangkan negara tercinta kita Indonesia tidak menurunkan tingkat suku bunga. Yang mengejutkan pada akhirnya Bank Sentral India juga melakukan hal yang sama yaitu memangkas tingkat suku bunga dan meluncurkan pelonggaran tambahan untuk menjaga tingkat likuiditas dalam system keuangan yang lebih luas di luar system perbankan yang sudah ada. Hal ini membuat likuiditas dapat menopang lembaga keuangan dan perusahaan yang skala kecil dan menengah. Tidak hanya itu saja, tentu langkah yang sudah diambil dapat membuat stabilitas keuangan mendapatkan kesempatan untuk memiliki perspektif yang baik kedepannya. Sejauh ini Pemerintah India tampaknya siap untuk menciptakan lebih banyak ruang fiscal bagi Pemerintah pusat dan Negara bagian lainnya dari kemungkinan meningkatnya deficit. Bank Sentral India juga memberikan tambahan 500 miliar Rupee untuk operasi jangka panjang repo yang ditargetnya untuk lembaga keuangan mikro. Dari 500 miliar rupee tersebut, 250 miliar akan diperuntukkan pertanian, 150 miliar untuk industry kecil, dan 100 miliar untuk sector perumahan.

4.SHORTFALL!

Potensi penurunan pada pendapatan pajak sudah mulai terlihat pada kuartal I 2020. Hingga bulan Maret 2020, pajak penghasilan orang pribadi atau PPh OP turun 52% YoY. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan kondisi ini disebabkan oleh pergeseran deadline Surat Pemberitahuan Tahunan sampai akhir April. Pergeseran batas penyampaian SPT dipicu oleh pandemi virus corona yang melanda Tanah Air. Namun, Sri Mulyani optimistis pertumbuhannya akan dikompensasi pada penerimaan April setelah masa periode SPT ditutup. Menurut data, rasio kepatuhan WP OP nonkaryawan pada tahun Maret tahun ini cenderung lebih rendah dibandingkan Maret tahun sebelumnya. Tercatat WP OP nonkaryawan yang menyampaikan SPT Tahunan nonkaryawan baru mencapai 766.221 SPT Tahunan hingga Maret ini. Realisasi tersebut turun signifikan dibandingkan dengan 2019 dimana WP OP nonkaryawan yang menyampaikan SPT mencapai 1,2 juta WP. Dengan WP OP nonkaryawan wajib SPT mencapai 3,04 juta WP pada 2019 dan mencapai 3,35 juta WP pada 2020, maka rasio kepatuhan WP OP nonkaryawan pada 1 April 2019 yang mencapai 39,74% turun menjadi tinggal 22,86% pada 1 April tahun ini.

“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak bervariatif dengan potensi melemah dan ditradingkan pada level 4.531 - 4.740,” sebut analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Senin (20/4/2020).