Mulai 5 Februari, Pemerintah Hentikan Penerbangan Ke China

Foto : istimewa

Pasardana.id - Pemerintah akan menghentikan penerbangan ke China mulai 5 Februari 2020.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah memimpin rapat terbatas di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Minggu (2/2/2020) kemarin. 

Dijelaskan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, bahwa rapat di Pangkalan Halim tersebut membahas rencana evakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT) menyusul wabah virus Corona yang melanda negara tersebut.

"Rapat terbatas dipimpin langsung oleh Bapak Presiden yang dilakukan di Bandara Halim Perdanakusuma," kata Retno seperti dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (2/2/2020).

Dalam kesempatan ini, Menlu Retno menyampaikan beberapa hal yang dibahas dalam rapat tersebut.

Pertama, sejumlah 243 orang, termasuk 5 orang Tim Aju (tim pendahulu) yang dipulangkan dari Wuhan, Provinsi Hubei, China, telah tiba dengan selamat di Natuna.

"Mereka akan melalui masa observasi selama 14 hari. Masa observasi ini juga akan dilakukan oleh 42 tim penjemput WNI dari Wuhan, sehingga total orang yang akan menjalankan observasi adalah 285. Sampai saat ini alhamdulillah mereka dalam kondisi sehat," jelas Retno.

Kedua, Retno mengatakan bahwa Menteri Kesehatan bersama dengan tim akan membuka kantor di Natuna.

"Juru bicara dari Menteri Kesehatan dari waktu ke waktu akan menyampaikan update perkembangan," imbuhnya.

Ketiga, Retno menyebut bahwa penerbangan langsung dari dan ke daratan China ditunda untuk sementara mulai hari Rabu, 5 Februari 2020, pukul 00.00 WIB.

Keempat, lanjut Retno, semua pendatang yang tiba dari daratan RRT dan sudah berada di sana selama 14 hari, untuk sementara tidak diizinkan untuk masuk dan melakukan transit di Indonesia.

Kelima, kebijakan pemberian fasilitas bebas visa kunjungan dan visa on arrival untuk warga negara RRT yang bertempat tinggal di daratan RRT untuk sementara dihentikan.

"Keenam, pemerintah meminta warga negara Indonesia untuk sementara tidak melakukan perjalanan ke mainland China," tandasnya.