Saham Kapitalisasi Besar Rontok, IHSG Anjlok 12% Sepanjang Tahun
Pasardana.id - Sepanjang tahun ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 12,13%.
Angka penurunan itu paling buruk dibanding bursa dunia lainnya, hanya kalah dibandingkan bursa Argentina yang turun 12,6% per 27 Februari 2020.
Menurut Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Inarno Djajadi bahwa penurunan itu tidak hanya dialami oleh IHSG saja, tapi bursa utama lain juga mengalami hal yang sama.
“Kita tenggarai lebih disebabkan oleh sentimen negatif dari penyebaran virus corona yang saat ini telah menyebabkan korban meninggal lebih dari 2000 orang,” kata dia di Jakarta, Jumat (28/2/2020).
Ia menambahkan, sentimen negatif tersebut ditanggapi pelaku pasar dengan melakukan aksi jual saham-saham dengan kapitalisasi besar.
“Kali ini lebih didorong oleh saham-saham dengan kapitalisasi besar,” kata dia.
Meski demikian, selaku operator bursa, jelas dia, pihaknya memiliki protokol manajemen krisis, mulai dari penolakan penawaran atau auto reject bawah asimetris dan penghentian perdagangan sementara (suspend).
“Tapi kami tidak mau menyebutkan indikator,” ujar dia.
Padahal dalam peraturan bursa tahun 2012, disebutkan jika IHSG turun 10% dalam satu sesi perdagangan maka akan dihentikan perdagangan selama 30 menit dan jika kembali turun hingga 15% maka perdagangan dihentikan sampai akhir sesi atau lebih dari satu sesi perdagangan.
Sebagai contoh, lanjutnya, saham-saham kapitalisasi besar yang rontok pada hari ini, Jumat (28/2) adalah; BMRI yang turun 1,2%; BBNI turun 0,71%, dan BBTN yang turun 2,86%.

