REI Jakarta Sebut Bakal Datangkan Lima Calon Emiten Tahun ini
Pasardana.id - Minat pengusaha properti untuk menggalang dana melalui penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) tergolong tinggi.
Tahun ini saja, lima anggota Real Estate Indonesia (REI) DKI Jakarta telah dan akan menjajal pendanaan di pasar modal.
Hal itu disampaikan Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) REI DKI Jakarta, Arvin Iskandar di gedung BEI, Jakarta, Kamis (27/2/2020).
“Tahun ini satu anggota kami sudah IPO satu (TRIN) dan empat lagi tengah mempersiapkan IPO,” kata dia.
Ia menjelaskan, potensi perusahaan properti untuk menjadi emiten tergolong besar. Hal itu didasarkan anggota REI Jakarta sebanyak 400 perusahaan. Tapi dari jumlah tersebut, hanya 60 saja yang telah melakukan IPO.
Padahal, kebutuhan industri properti terhadap permodalan cenderung meningkat dari tahun ke tahun, seiring dengan peningkatan aktifitas pembangunan properti.
Selama ini, pinjaman dari perbankan masih menjadi pilihan utama sebagian besar perusahaan properti.
"Kenyataannya kalangan pengusaha anggota REI di DKI Jakarta belum banyak memanfaatkan sarana Go Public untuk mendapatkan pendanaan yang lebih luas. Padahal industri properti adalah industri yang padat modal. Karena itu, kami mengajak dan mendorong anggota REI, khususnya perusahaan yang merupakan anggota REI DKI Jakarta untuk lebih maju dan berkembang dengan cara mencari pendanaan alternatif melalui pasar modal," terangnya.
Lebih lanjut Arvin mengaku, dalam melakukan ekspansi usaha, selama ini sebagian besar perusahaan anggota REI di DKI Jakarta, untuk kebutuhan permodalannya masih sangat bergantung kepada dana jangka pendek, yakni lewat perbankan atau modal sendiri.
Padahal ada sumber-sumber pendanaan jangka panjang lain yang bisa dipilih di pasar modal, seperti saham, sukuk, obligasi dan instrumen di pasar modal lainnya.
"Harus diakui, ketika pasar menurun, perusahaan ingin ekspansi usaha atau memperpanjang kredit di perbankan cukup sulit. Dengan go public maka akses pendanaan jangka panjang di pasar modal akan terbuka, sehingga perusahaan semakin berkembang. Tata kelola perusahaan juga akan lebih baik. Kami juga mendorong BEI mensosialisasikan, bagaimana agar kemudian anggota REI di DKI Jakarta tertarik (untuk IPO)," ujar Arvin.

