ANALIS MARKET (16/12/2020) : IHSG Memiliki Peluang Bergerak Menguat

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan hari Selasa, 15/12/2020 kemarin, IHSG ditutup melemah 2 poin atau 0.04% menjadi 6.010. Sektor property, industri konsumsi, perdagangan, pertambangan, keuangan, industri dasar, perkebunan bergerak positif dan menjadi kontributor terbesar pada penguatan IHSG kemarin. Investor asing mencatatkan pembelian bersih sebesar 836 miliar rupiah.

Adapun cerita hari ini akan kita awali dari;

1.ANTARA ADA DAN TIADA

Seperti lagu dari band Utopia, ini stimulus pemerintah Amerika seperti antara ada dan tiada. Konflik kepentingan masih terjadi diantara para pejabat sehingga membuat stimulus tidak ada harapan untuk diberikan ketika Amerika membutuhkan. Namun terdengar kabar, konon katanya 4 pemimpin congress akan bertemu pada hari Selasa untuk mencoba berdiskusi untuk mencapai kesepakatan agar dapat mengirimkan stimulus kepada masyarakat Amerika yang dimana para warganya menunggu bantuan tersebut diberikan. Ke empat pemimpin itu adalah, Nancy Pelosi, Mitch McConnell, Chuck Schumer, dan Kevin McCarthy. Steven Mnuchin diperkirakan akan mengikuti pertemuan tersebut untuk mendorong agar stimulus dapat diberikan. Kami bingung sebetulnya pemirsa, mereka ini bertemu sebetulnya bukan untuk membahas apakah akan diberikan atau tidak bantuan tersebut. Mereka bertemu hanya membahas nilai dari stimulus tersebut. Kami pikir besar atau kecilnya nilai, hanyalah masalah waktu. Kalaupun nilai yang diberikan kecil saat ini, tapi setidaknya stimulus dapat diberikan. Apabila nilai nya kurang, nanti dapat diberikan kembali untuk menutupi kekurangan yang ada. Jangan sampai hanya gegara nilai, stimulus tidak diberikan sama sekali karena hanya akan membebani perekonomian ditengah situasi dan kondisi kesehatan yang kian memasuki fase kritis. Tanpa stimulus berikutnya, pendanaan dari pemerintah akan habis pada hari Sabtu pekan ini, dan 12 juta orang akan kehilangan tunjangan pengangguran sebelum natal. Ironis bikin menangis ditambah lagi dalam waktu dekat beberapa negara bagian juga akan melakukan penutupan untuk mencegah penyebaran Covid 19. McConnell mengatakan bahwa mereka tidak akan pergi tanpa ada kesepakatan yang jelas mengenai bantuan covid, tidak peduli seberapa lama waktu yang dibutuhkan. Ini bukan masalah seberapa lama McConnell, ini masalah seberapa besar dan cepat. Kalau hanya bertemu duduk duduk cantik ya kesepakatan juga tidak akan menjadi kata sepakat, meskipun kami melihat potensi kesepakatan minggu ini kian besar karena ini akan menjadi minggu terakhir pendanaan tersebut. Hal tersebut menjadi salah satu dorongan bagi pasar kembali untuk mengalami penguatan tatkala asupan nutrisi berita vaksin mulai berkurang mempengaruhi pasar. Sejauh ini para pejabat tengah berusaha untuk membuat paket bantuan senilai $700 miliar yang dimana bantuan tersebut dibuat untuk pinjaman kepada usaha kecil, asuransi pengangguran, distribusi vaksin, pendidikan, dan bantuan sewa. Para negosiator mendesak para kelompok yang memiliki kepentingan untuk dapat mengesahkan RUU tersebut atau setidaknya menggunakannya sebagai kerangka untuk membuat RUU stimulus. Stimulus tersebut apabila berhasil diberikan akan mendorong dan memperpanjang program tunjangan pengangguran dimasa pandemic dengan memberikan bantuan kepada 12 juta orang dan memberikan tunjangan pengangguran sebesar $300 per minggu untuk kurun waktu 16 minggu. Stimulus tersebut juga berpotensi untuk memperpanjang penggusuran oleh pemerintah untuk 1 bulan berikutnya hingga 31 January mendatang, dan memberikan tenggat waktu tambahan kepada pinjaman mahasiswa hingga 1 April 2021. Beberapa pejabat juga masih berjuang untuk terus mendesak congress untuk memberikan stimulus kedua sebesar $1.200 sebagai bala bantuan. Tentu besar harapannya bahwa pekan ini stimulus dapat segera di berikan agar bantuan dapat segera dikirimkan yang dimana tentunya menjaga eskpektasi akan harapan pemulihan ekonomi kedepannya. Untuk menjaga asa, Moderna Inc. memberikan informasi bahwa vaksin yang mereka miliki sangat aman dan efektif untuk mencegah Covid 19 pada orang yang berusia 18 tahun ke atas, sehingga memberikan kesempatan bagi para regulator untuk memberikan otorisasi darurat penggunaan vaksin tersebut. Sejauh ini FDA mengatakan bahwa vaksin tersebut memberikan tingkat efektivitas yang cukup tinggi dalam mencegah gejala Covid 19. Sebagai informasi vaksin Moderna memiliki tingkat efektivitas 86.4% untuk orang yang memiliki usia 65 tahun ke atas, dan 95.6% untuk mereka yang berusia dari 18 hingga 65 tahun dengan efek yang dirasakan adalah kelelahan dan sakit kepala. Jadi hari ini kami melihat pergerakan pasar akan cukup sumringah dengan dukungan beberapa sentiment positive yang hadir pada hari ini, dengan focus terhadap pertemuan The Fed dan Bank Indonesia yang akan dilaksanakan esok hari.

2.SEBUAH DORONGAN

Surplusnya neraca perdagangan bulan November 2020 sebesar US$2,62 miliar sejalan dengan konsensus pasar. Berdasarkan data dari BPS, surplus tersebut diperoleh dari nilai ekspor yang mencapai US$15,28 miliar. Raihan tersebut lebih tinggi dari impor November sebesar US$12,66 miliar. Total ekspor November mencapai US$15,28 miliar naik 6,36% MoM 9,54% YoY. Kenaikan ekspor berasal dari adanya kenaikan ekspor migas sebesar 24,26% dan nonmigas naik 5,56%. Jika mengacu data bulanan, kenaikan ekspor pada bulan November dinilai cukup signifikan, hal ini seiringan dengan bertambahnya volume dan juga membaiknya harga jual. Secara kumulatif, ekspor Indonesia sejak Januari hingga November 2020 tercatat mencapai US$146,78, angka tersebut turun tipis dibandingkan tahun lalu sebesar US$153,25 atau turun -4,22%. Sementara itu, nilai impor Indonesia pada November ini tercatat sebesar US$12,66 miliar atau naik 17,40% dari bulan Oktober 2020. Kenaikan tertinggi terjadi untuk barang modal sebesar 31,54% MoM dan barang konsumsi 25,52% MoM. Impor bahan baku juga meningkat sebesar 13,02%. Secara kumulatif, nilai ekspor Januari hingga November 2020 mencapai US$127,13 miliar atau turun 18,91% dari US$156,77 miliar. Impor Indonesia masih didominasi dari sector nonmigas dengan jenis barang mesin dan peralatan mekanis serta mesin dan perlengkapan elektrik. Kami melihat kenaikan ini cukup positif dimana produktivitas dari industry dalam negeri kembali menunjukkan adanya kenaikan sejak perlambatan sebagai dampak dari pandemi. Tentu kita berharap hal ini dapat tercermin di PMI Manufaktur bulan Desember yang rilis pada bulan depan. Dan ini akan menjadi salah satu dorongan yang cukup positive bagi pasar, permasalahannya adalah sebesar besar berita mengenai surplus ini dapat mempengaruhi pasar dan seberapa lama efek tersebut dapat bertahan. Ingat, valuasi sentiment saat ini masih akan mempengaruhi pasar dalam beberapa pekan mendatang.

“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak menguat dan ditradingkan pada level 5.959 – 6.078. Pertemuan terkait dengan stimulus akan menjadi cerita pada hari ini, dengan pertemuan The Fed dan Bank Indonesia menjadi focus untuk esok hari. Berita mengenai Moderna hari ini akan menopang pergerakan pasar,” sebut analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Rabu (16/12/2020).