Agustus Tahun Depan, Sarinah Buka Kembali Dengan Relief Bersejarah
Pasardana.id - Direktur Utama PT Sarinah (Persero), Fetty Kwartati mengatakan, perusahaan akan kembali membuka Gedung Sarinah pada tahun depan, yakni bertepatan HUT ke-58 pada Agustus 2021.
Nantinya, pada saat pembukaan bakal menampilkan relief bersejarah berusia lebih dari setengah abad.
"Relief tersebut memang ada, namun informasi detail tentang ini belum dapat kami publish, karena akan menjadi salah satu ikon kejutan yang akan kami tampilkan saat grand opening Agustus tahun depan," kata Fetty di Jakarta, Minggu (18/10/2020).
Dirinya menjelaskan, penempatan relief tersebut akan diletakkan di tempat aslinya.
Melansir Antara, disebutkan bahwa relief tersebut menggambarkan kehidupan masyarakat Indonesia dan mata pencahariannya.
Pada satu sisi, relief itu bergambar perempuan berkain kemben dengan bahu terbuka, sambil membawa kendi. Sementara sisi lainnya, relief berbentuk petani menggunakan topi caping.
Pemugaran gedung Sarinah dimulai sejak keluarnya rekomendasi Tim Sidang Pemugaran Cagar Budaya Provinsi DKI Jakarta pada awal Juni lalu.
Fetty kemudian memastikan pemugaran gedung berjalan sesuai rencana dan rampung sesuai target pada Agustus 2021.
"Sarinah mempunyai nilai kesimbangan historic. Kami akan menjaga kekhasan produk Sarinah, dan diharapkan Sarinah menjadi icon city atau must visit place untuk menggerakan lokalitas," ujar Fetty.
Sebagai informasi, Sarinah sebagai pusat perbelanjaan modern pertama di Indonesia, bahkan Asia Tenggara dibangun pada 1962. Fasilitas ini beroperasi empat tahun kemudian pada 1966.
Nama Sarinah diabadikan dari nama pengasuh setia Proklamator Soekarno yang memiliki bakat menyulam dan mewakili jutaan rakyat Indonesia yang terampil dalam industri kreatif rumahan.
Pendirian Gedung Sarinah sebagai toko ritel modern pertama dilandasi atas semangat kebangsaan dan kepedulian Bung Karno terhadap industri rumahan.
Pembangunan Sarinah di pusat kota Jakarta, bersamaan dengan pembangunan tempat ikonik lainnya, seperti Gedung Gelora Bung Karno (GBK), Simpang Semanggi, dan Tugu Monas, manfaatnya terus dirasakan hingga kini.
Renovasi Gedung Sarinah bukan sekadar pembaruan dan penyegaran, namun juga sebuah perwujudan sejarah perdagangan ritel Indonesia yang lahir dari cita-cita luhur para pendiri bangsa.
Filosofi Soekarno sangat mendalam.
"Sarinah telah mengajari saya, mendidik saya untuk mengerti bahwa segala sesuatu di negeri ini tergantung rakyat kecil," kata Bung Karno.

