ANALIS MARKET (28/1/2020) : IHSG Memiliki Peluang Bergerak Melemah dan Ditradingkan Pada Level 6.095-6.150
Pasardana.id - Riset harian Pilarmas Investasi Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan hari Senin 27/01/2020, IHSG ditutup melemah 110 poin atau 1,78% menjadi 6.133. Sektor industri dasar, aneka industri, pertambangan, agrikultur, infrastruktur, properti, perdagangan, barang konsumsi, dan keuangan bergerak negative dan menjadi kontributor terbesar pada penurunan IHSG kemarin. Investor asing membukukan pembelian bersih sebesar 161.1 miliar rupiah.
Adapun cerita hari ini akan kita mulai dari;
• CORONA
Virus Corona telah menjadi sumber ketidakpastian yang menjadi perhatian saat ini. Ditengah tengah usainya ketidakpastian dunia tentang trade war antara Amerika dan China, dan penentuan mengenai Brexit yang sebentar lagi akan kita lihat bagaimana penyelesaiannya, Corona akan menjadi peringkat nomor 1 tahun ini mengenai ketidakpastian. Dan semakin tidak pasti lagi karena virus ini terjadi di China yang merupakan pendorong pertumbuhan global. Efek dari virus Corona, kian mengkhawatirkan yang membuat beberapa indeks global, serta pasar obligasi mengalami penurunan. Sejauh ini korban kematian dari China mulai mengalami kenaikkan setidaknya sekitar 80 orang dan China memperpanjang liburan tahun baru Imlek dalam upayanya untuk menahan infeksi penyebaran yang lebih jauh. Perdana Menteri Li Keqiang telah mengunjungi kota Wuhan, dan tidak hanya itu saja, WHO melalui Direktur Jenderalnya Tedro Adhanom dirinya akan langsung menuju Beijing untuk bertemu dengan Pemerintah China dan menilai situasi dan kondisi yang terjadi disana. Pihak berwenang dari China mengatakan bahwa virus Corona masih belum terkendali meskipun ada beberapa langkah agresif untuk membatasi pergerakan masyarakat yang tinggal disana. Sejauh ini sudah ada 2.744 kasus dan mungkin saja akan terus bertambah, dan sudah ada lebih dari 30.000 orang sedang diperiksa secara seksama. Atas Virus Corona ini, saham saham di Asia, minyak mentah, dan mata uang China mengalami penurunan. Futures pada saham saham China telah turun sebanyak 5%. Kekhawatiran terus tumbuh ditengah tengah bukti bahwa penyakit ini memiliki masa waktu inkubasi selama 2 minggu, sehingga memungkinkan orang yang membawa virus namun tidak terdeteksi sehingga mampu memberikan kesempatan untuk menginfeksi orang lain. Kami melihat dampaknya akan cukup buruk apabila virus Corona tersebut tidak dicegah secepat mungkin karena akan memberikan dampak yang cukup besar terhadap perekonomian China. Sejauh ini WHO masih terus memantau perkembangan virus tersebut dan akan memberikan konfirmasinya lebih lanjut. Sektor jasa dan ritel akan mendapatkan impact yang besar terkait akan virus Corona ini. Apalagi porsi jasa memberikan kontribusi mencapai 54% dari GDP China. Ditengah tengah situasi dan kondisi yang saat ini mulai tidak baik, Presiden Trump menawarkan kepada China bantuan apapun yang diperlukan oleh China untuk mengendalikan wabah virus Corona tersebut. Saat ini aset safe-haven terus mengalami permintaan yang cukup tajam terkait akan hal ini, tidak terkecuali emas yang mulai akan mengalami kenaikkan kembali.
• IMPEACHMENT
Pengacara Donald Trump mengatakan bahwa Partai Demokrat gagal membuktikan bukti bukti yang dapat memakzulkan Donald Trump. Mereka meminta Presiden Trump untuk keluar dari kantornya namun tanpa ada bukti yang memadai. Cipollone dan anggota tim Trump lainnya mengatakan bahwa mereka akan membantah point demi point dari kasus yang telah diajukan sebelumnya kepada Donald Trump. Masyarakat Amerika masih menginginkan saksi tambahan yang dapat memperjelas kasus tersebut, karena secara jajak pendapat yang dilakukan oleh Washington Post dan ABC – News mengatakan bahwa 47% partisipan ingin Trump keluar dari kantornya, namun 49% justru membela Trump. Sejauh ini kasus ini masih bergulir, namun tidak memberikan impact yang berarti terhadap pergerakan pasar karena kami melihat hal ini hanyalah drama semata yang tidak semudah itu seorang President akan pergi dari kantornya.
• FITCH RATING
Fitch Ratings (Fitch) mempertahankan peringkat sovereign credit rating Indonesia pada level BBB dengan outlook stabil atau investment grade. Peringkat yang diberikan oleh lembaga pemeringkat Fitch Ratings (Fitch) merupakan bentuk pengakuan Fitch atas kondisi perekonomian Indonesia yang berdaya tahan di tengah dinamika perekonomian global. Meskipun begitu Fitch menggarisbawahi tantangan yang masih dihadapi Indonesia yaitu masih tingginya ketergantungan terhadap sumber pembiayaan eksternal, penerimaan pemerintah yang rendah, serta indikator struktural seperti tata kelola dan PDB per kapita yang masih tertinggal dibandingkan negara peers rating. Fitch memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap resilien pada beberapa tahun mendatang, didukung berlanjutnya pembangunan infrastruktur publik dan agenda reformasi pada periode kedua Presiden Joko Widodo.
• SEBUAH PENCEGAHAN
Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah telah memperketat pengawasan di bandara untuk mendeteksi dan memantau penumpang yang datang, terutama dari negara-negara yang diperkirakan telah mengonfirmasi kehadiran virus baru ini. Langkan ini tentunya sebagai langkah preventif dalam mencegah penyebaran virus tersebut. Semnentara itu pemarintah juga mengatisipasi barang impor dari China di perketat. Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan, pengetatan tersebut dilakukan dengan pengawasan di pintu-pintu masuk barang impor seperti bandara dan pelabuhan, pihaknya menerapkan biosekuriti di seluruh bandara dan pelabuhan di Indonesia. Sehingga, ia meminta masyarakat untuk tidak khawatir.
“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak melemah ditradingkan pada level 6.095-6.150,” sebut analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Selasa (28/1/2020).

