ANALIS MARKET (27/9/2019) : IHSG Berpeluang Bergerak Menguat dan Ditradingkan Pada Level 6.144 – 6.272

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan hari Kamis 26/09/2019 IHSG ditutup menguat 83 poin atau 1,37% ke level 6.230.

Sektor aneka industri, infrastruktur, properti, keuangan, barang konsumsi, dan perdagangan menjadi kontributor terbesar pada kenaikan IHSG kemarin. Investor asing mencatatkan pembelian bersih bersih sebesar 175,6 miliar rupiah.

Adapun point-point yang akan dibahas pada hari ini adalah sebagai berikut;

1.Pembicaraan Perdagangan Amerika dan China akan dijadwalkan pada tanggal 10 – 11 October 2019

Pada akhirnya pertemuan yang akan berlangsung pada bulan October sepertinya akan jadi dilaksanakan. Liu He akan datang mewakili Beijing pada pertemuan tersebut. Namun menariknya kali ini Liu He datang dengan gelar “utusan khusus” atas nama Presiden Xi Jinping dan berjanji untuk membeli kedelai Amerika di Oval Office Trump. Apabila ada negosiasi lagi pada bulan berikutnya, Liu He sudah dilepas dari jabatannya dalam hal team negosiator setelah sebelumnya Partai Komunis di China menolak keras beberapa konsesi yang telah Liu He setujui. Salah seorang juru bicara Kementrian Perdagangan China mengatakan pada hari Kamis kemarin bahwa China telah membeli sejumlah besar kedelai Amerika dan daging babi menjelang putaran pembicaran berikutnya. Tentu hal ini merupakan sesuatu yang kami syukuri apabila benar kenyataannya demikian. Karena hal ini merupakan sebuah langkah maju dalam hubungan dagang antara Amerika dan China yang dimana sebulan sebelumnya China mengatakan untuk menunda semua pembelian dari Amerika. Sebagai pengingat, bahwa kenaikkan tariff yang diinginkan oleh Trump yang sebelumnya dijadwalkan naik pada 1 October telah ditunda menjadi 15 October, dimana kenaikkan tersebut 4 hari setelah pertemuan antara Amerika dan China. Penundaan ini juga atas permintaan dari China yang dimana bertepatan dengan hari ulang tahun China. Menarik, apabila kalau pertemuan pada tanggal 10 – 11 bisa menghasilkan sesuatu, bukan tidak mungkin kenaikkan tariff pada tanggal 15 bisa saja dibatalkan.

2.Namun Trump tidak akan menerima apabila kesepakatan tersebut tidak adil bagi Amerika. Trump menginginkan kesepakatan lengkap, bukan parsial. Jangan dilupakan bahwa masalah dasar dari hubungan Amerika dan China sebetulnya tidak berubah. Amerika menginginkan perjanjian yang lebih baik untuk Amerika. Dan China yang menginginkan perjanjian adil, setara, dan seimbang. Masalah ini belum selesai hingga saat ini, sehingga kami melihat selama konsep berfikir dalam kesepakatan dagang seperti ini, hal ini tidak akan membuat kesepakatan tercipta. Dalam pidatonya juga kemarin di PBB Trump mengatakan bahwa Trump tidak akan menerima kesepakatan yang buruk, meskipun hal ini tidak menimbulkan reaksi bagi delegasi China yang hadir kemarin. Namun sekali lagi Trump mengatakan bahwa, ketika dunia khawatir akan pertumbuhan ekonomi global yang melambat, Trump kembali mengatakan bahwa apa yang dia lakukan tidak akan merugikan ekonomi atau konsumen Amerika. Keinginan Trump untuk mendapatkan kesepakatan lengkap sebetulnya salah satu bahan bagi Trump untuk maju dalam Pemilihan 2020 nanti. Namun bagi pelaku pasar di seluruh Dunia, kesepakatan parsial lebih berarti dari kesepakatan lengkap saat ini, karena merupakan langkah pertama dari seribu langkah mengenai kesepakatan.

3.Pemerintah mulai menyusun konsep buku standar yang nantinya menjadi acuan dari penyederhanaan aturan perizinan di Indonesia dengan menggunakan risk based approach. Ketatnya persaingan antar negara emerging di Asia memberikan satu tantangan baru bagi para pemimpin dan pemangku kepentingan untuk mengundang aliran uang masuk ke negaranya. Menelaah dari upaya tersebut, kami melihat adanya kelonggaran dalam memangkas perizinan bagi para investor asing untuk masuk ke beberapa sektor usaha yang menjadi tujuan. Sektor – sektor usaha yang memiliki risiko rendah berpeluang untuk dimudahkan. Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, dengan metode risk based approach, jika risikonya rendah maka perizinan akan dipermudah baik dari izin usaha maupun izin operasional. Konsep buku tersebut rencananya akan diselesaikan pada bulan Oktober. Dari buku tersebut sekiranya akan memangkas 74 UU penghambat investasi masuk, dimana salah satunya adalah IMB. Pemangkasan IMB lewat Online Single Submission dinilai dapat memberikan kemudahan dan efisiensi waktu. Dan diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi para investor untuk dapat beroperasi di Indonesia.

“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak menguat dan ditradingkan pada level 6.144 – 6.272,” sebut analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Jumat (27/9/2019).