DBS Indonesia: Bunga Acuan BI Bisa Turun Lagi 25bps, Pelonggaran Moneter Berlanjut di 2020
Pasardana.id - Pada pekan lalu, Bank Indonesia memangkas suku bunga untuk kali ketiga secara berturut-turut menjadi 5,25% (bunga deposito hingga 4,5% dan bunga pinjaman hingga 6,0%).
Dengan demikian, hingga saat ini, BI telah memangkas suku bunganya sebesar 75bps.
BI juga mengumumkan pelonggaran makroprudensial dengan memperluas lingkup sumber pendanaan bank pada Rasio Intermediasi Makroprudensial (MIR) dan melonggarkan loan-to-value (LtV) dan financing-to-value (FtV) untuk pinjaman properti dan otomotif (berlaku sejak 2 Desember mendatang).
Menurut Kepala Ekonom DBS Indonesia Masyita Crystallin, pelambatan dalam momentum pertumbuhan ekonomi dan kelemahan transmisi pelonggaran moneter ke sektor swasta mengkhawatirkan.
“Walau kami meramalkan pemangkasan lagi sebesar 25 bps pada triwulan ke-4, kami berpendapat bahwa ada risiko pelonggaran lebih dalam lagi jika aktivitas ekonomi tidak meningkat pada awal tahun depan,” kata Masyita melalui keterangan tertulis, Kamis (26/9/2019).
Selain itu, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) kemungkinan melambat pada paruh kedua 2019 jika dibandingkan dengan paruh pertama 2019. Pertumbuhan DBSf 5,0% pada 2019.
Sejumlah indikator sektor riil (penjualan semen, PMI, pertumbuhan kredit, modal pertumbuhan negatif dan impor bahan mentah) menunjukkan ada kemungkinan lebih besar akan terjadi pelambatan pertumbuhan pada semester kedua 2019.
“Dampak dari pelonggaran keuangan, termasuk pemangkasan suku bunga kebijakan sebesar 50bps pada awal tahun ini, belum sepenuhnya tercermin dalam jumlah uang beredar atau pertumbuhan kredit,” tambah Masyita.
Dia juga melihat ada risiko pertumbuhan akan cenderung melambat, yang dapat memicu pelonggaran moneter dan makroprudensial lebih lanjut hingga 2020.

