ANALIS MARKET (13/9/2019) : IHSG Berpeluang Bergerak Bervariatif dan Ditradingkan Pada Level 6.311 - 6.362

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, seperti biasa, hari ini sarapan bubur ayam special telah tersedia dari Bank Sentral Eropa.

Pada akhirnya Bank Sentral Eropa memangkas tingkat suku bunga depositonya dari sebelumnya -0.4% menjadi - 0.5%.

Hal ini merupakan sesuatu yang dilakukan oleh Mario Draghi sebelum dirinya digantikan oleh Christine Lagarde bulan depan.

Tidak hanya sampai disitu saja, Bank Sentral Eropa juga akan melakukan Quantitative Easing tahap 2, dengan melakukan pembelian obligasi sejak tanggal 1 November dengan nilai 20 miliar euro atau $22 miliar per bulan, dengan durasi waktu selama yang diperlukan untuk mencapai target inflasi.

Mario menyampaikan bahwa Bank Sentral Eropa masih memiliki ruang untuk terus berjalan selama beberapa waktu ke depan dengan ritme seperti ini, namun Mario melihat bahwa ada potensi resesi di Kawasan Euro, tapi potensi itu kecil, namun secara perlahan potensi itu mengalami kenaikkan.

Apakah hal itu cukup? Tidak!

Ternyata Bank Sentral Eropa juga mengubah tingkat TLTRO, atau Operasi Refinancing Jangka Panjang untuk memberikan kondisi pinjaman kepada bank agar lebih menguntungkan dan sesuai dengan tingkat refinancingnya.

Hal ini dimaksudkan agar bank dapat menjaga tingkat profitabilitasnya karena sedikit banyak tentu tingkat suku bunga negative akan mempengaruhi tingkat profit dari sebuah bank.

Aksi Bank Sentral Eropa membuat Trump panas! Trump mengatakan bahwa, Bank Sentral Eropa bertindak cepat, dan telah memotong tingkat suku bunga deposito mereka, dan cara itu berhasil untuk mendepresiasi mata uang Euro ketimbang Dollar.

Dan tentu saja hal itu menyakiti Export US. Sedangkan The Fed hanya duduk, duduk, dan duduk. Mengikuti keputusan kebijakan Bank Sentral Eropa, Bank Sentral Denmark juga menurunkan tingkat suku bunga depositonya menjadi - 0.75%, dimana level tersebut merupakan level terendah sepanjang sejarahnya.

Sentimen kedua yang membuat pasar akan bergejolak gembira adalah Amerika dan China yang dimana mereka mulai mengambil langkah kecil untuk meredakan ketegangan. Akibat dari niat baik kedua belah pihak tersebut, China telah menanyakan tentang harga produk pertanian dari Amerika termasuk kedelai dan daging babi.

Lagi lagi entah harus senang atau sedih melihat drama Trump di Twitter, Trump mengatakan bahwa China akan membeli produk pertanian Amerika dalam jumlah yang sangat besar. Seperti De Ja Vu kalau kita melihat hubungan Amerika dan China.

China menyambut baik penundaan tarif Amerika, dan Gao Feng juru bicara Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa Wakil Menteri akan segera bertemu untuk mempersiapkan pembicaraan untuk ke tahapan yang lebih tinggi. Hal ini memberikan penegasan bahwa keduanya akan bertemu untuk mempersiapkan pertemuan antara level yang lebih tinggi terkait dengan kesepakatan dagang, meksipun tanggalnya belum ditentukan.

Trump juga menambahkan bahwa Dia akan mempertimbangkan kesepakatan perdagangan sementara dengan China. Sejauh ini team negosiator Amerika telah membahas penawaran perjanjian perdagangan terbatas kepada China yang berpotensi untuk menunda tarif atau bahkan kembali kepada tariff pertama kali ketika Amerika mengenakan tariff tersebut kepada China.

Tapi, salah satu pejabat Gedung Putih mengatakan bahwa Amerika sama sekali tidak mempertimbangkan kesepakatan seperti itu. Pasar menjadi bingung terkait akan hal ini. Tentu saja kami berharap bahwa berita mengenai kesepakatan sementara tersebut benar adanya sehingga membuat aroma perdamaian kian terasa. Namun jangan lupa, permasalahan yang mendasar dari kedua Negara tersebut masih belum terpecahkan.

Jadi kami juga berharap para pelaku pasar dan investor jangan terlalu terlena mendengarkan angin sorga seperti ini, namun untuk saat ini tidak ada salahnya kita menikmati angin sorga tersebut.

Beralih ke gossip hangat via telepon anatara Presiden Iran dengan Presiden Perancis, dalam pembicaraan tersebut Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan tak ada gunanya bernegosiasi soal nuklir dengan Amerika Serikat selama sanksi-sanksi tetap ada.

Karena pemerintah Iran menganggap selama selama masih ada sanksi-sanksi, maka tak ada gunanya bernegosiasi dengan AS.

Kami melihat hal ini juga akan menjadi kendala ditengah tengah negosiasi antara Amerika dan Iran, namun untuk jangka pendek kami melihat hubungan keduanya masih akan tetap panas.

“Secara teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak bervariatif dan ditradingkan pada level 6.311-6.362,” sebut analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Jumat (13/9/2019).