ANALIS MARKET (06/8/2019) : Rupiah Berpotensi Menguat Seiring Sentimen Regional
Pasardana.id – Riset harian Samuel Aset Manajemen (SAM) menyebutkan, indeks futures bursa Asia kompak tercatat ‘merah’, indikasi indeks di bursa Asia berpotensi turun, ditambah sentimen koreksi kompak di bursa global semalam (05/8) dan harga minyak mentah yang dibuka turun pagi ini.
Adapun mata uang kuat Asia, yen dan HK dolar dibuka menguat, yang mestinya bisa menjadi sentimen penguatan rupiah.
“Namun potensi ini sangat tergantung pada pergerakan China yuan terhadap USD. Jika China yuan masih melemah terhadap US dolar, kemungkinan rupiah mengikuti menuju Rp.14.300 per USD (kurs tengah Bloomberg),” ungkap Lana Soelistianingsih, Ekonom/Kepala Riset SAM dalam riset yang dirilis Selasa (06/8/2019).
Lebih lanjut, riset SAM juga menyoroti pertumbuhan ekonomi Indonesia Q2-2019 tercatat 5,05% yoy, melambat dibandingkan Q2-2018 yang sebesar 5,27%.
Dari sisi produksi, sumber pertumbuhan masih berasal dari sektor industri pengolahan namun dengan kontribusi yang terus melambat, sedangkan dari sisi pengeluaran berasal dari Konsumsi Rumah Tangga dengan konstribusi yang stagnan.
Dengan kinerja ini, tampaknya sulit bagi pemerintah untuk mencapai asumsi pertumbuhan 5,3% sebagaimana APBN 2019.
Sementara dari eksternal, ketegangan perdagangan AS-China meningkat setelah China membalas ancaman pengenaan tarif sebesar 10% pada barang-barang impor China mulai efektif 1 September mendatang dengan membiarkan yuan melemah menembus yuan 7 per USD dan meminta perusahaan China menunda impor produk pertanian AS. Pelaku pasar global merespon negative kondisi tersebut.

