Harga SUN Diperdagangan Selasa Kemarin Bervariasi Cenderung Turun Didorong Pelemahan Rupiah

foto : ilustrasi (ist)
foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Pada perdagangan hari Selasa, tanggal 13 Agustus 2019 kemarin, harga Surat Utang Negara (SUN) bergerak bevariasi dengan kecenderungan mengalami penurunan, yang didorong oleh pelemahan nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dollar Amerika akibat sentimen dari dalam dan luar negeri.

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika ditutup pada level 14325,00 per dollar Amerika yang melemah sebesar 75,00 pts dibandingkan dengan level penutupan sebelumnya.

Dalam riset yang dirilis Rabu (14/8/2019), analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra mengungkapkan, kenaikan tingkat imbal hasil pada perdagangan kemarin (13/8), didorong oleh perubahan harga yang cenderung mengalami penurunan ditengah melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika.

“Penurunan harga Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin juga dipicu akibat adanya sentimen dari domestik maupun eksternal,” jelas I Made.

Adapun dari domestik, para pelaku pasar akan cenderung wait and see menantikan disampaikannya data neraca perdagangan untuk periode Juli oleh Badan Pusat Statistik serta diselenggarakannya lelang Surat Utang Negara sehingga para pelaku pasar cenderung menahan diri untuk bertransaksi di pasar sekunder.

Adapun dari sentimen global, penurunan harga Surat Utang Negara masih dipengaruhi oleh belum adanya kejelasan penyelesaian perang dagang antara Amerika dan China sehingga para pelaku pasar cenderung untuk menahan diri. Hal tersebut terindikasi dari penurunan volume perdagangan kemarin yang mengalami penurunan daripada volume perdagangan sebelumnya.

Lebih rinci diungkapkan, imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Selasa, 13 Agustus 2019 bergerak dengan kecenderungan mengalami kenaikan setelah berdampak dari adanya penurunan harga Surat Utang Negara.

Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 14 bps dimana sebagian besar Surat Utang Negara mengalami kenaikan imbal hasil.

Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) mengalami kenaikan hingga sebesar 6 bps dengan didorong oleh adanya  perubahan harga yang berkisar antara 1 - 14 bps.

Sedangkan imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami penurunan hingga  21 bps dengan adanya kenaikan harga hingga 108 bps dan imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (diatas 7 tahun) yang mengalami kenaikan hingga 14 bps didorong oleh penurunan harga hingga 102 bps.

Secara keseluruhan, perubahan harga yang terjadi pada perdagangan kemarin mendorong terjadinya kenaikan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun sebesar 7 bps pada level 6,879%; kenaikan imbal hasil seri acuan dengan tenor 10 tahun sebesar 14 bps pada level 7,498%; kenaikan imbal hasil seri acuan tenor 15 tahun sebesar 7 bps pada level 7,843% dan kenaikan imbal hasil seri acuan dengan tenor 20 tahun sebesar 6 bps pada level 7,934%. 

Di sisi lain, pada perdagangan kemarin (13/8), imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) dengan denominasi mata uang asing bergerak mengalami penurunan. Imbal hasil dari INDO24 mengalami penurunan sebesar 2 bps pada level 2,771%. Adapun imbal hasil dari INDO29 ikut turun sebesar 6,6 bps pada level 2,999% dan imbal hasil dari INDO44 dan INDO49 yang mengalami penurunan masing-masing sebesar 3,1 bps pada level 4,068% dan 4,8 bps di level 3,898%.