ANALIS MARKET (09/7/2019) : Kemungkinan Rupiah Menguat Menuju Kisaran Antara Rp.14.100 - Rp.14.105 per USD
Pasardana.id – Riset harian Samuel Aset Manajemen (SAM) yang dirilis Selasa (09/7/2019) menyebutkan, Indeks futures bursa Asia tercatat bervariasi, indikasi indeks di bursa Asia akan bergerak ‘mixed’ dengan kecenderungan terkoreksi, terbawa sentimen negatif turunnya indeks di bursa global semalam (08/7) dan harga minyak mentah yang dibuka turun pagi ini.
Adapun mata uang kuat Asia, Yen dan HK dolar kompak dibuka menguat pagi ini, yang bisa menjadi sentimen penguatan rupiah walaupun terbatas.
“Kemungkinan Rupiah menguat menuju kisaran antara Rp.14.100 - Rp.14.105 per USD (kurs tengah Bloomberg) walaupun secara teknikal rupiah masih berpotensi melemah,” sebut Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom SAM.
Lebih lanjut, riset SAM juga menyoroti perihal Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Juni 2019 yang tercatat 126,4 sedikit turun dibandingkan Mei yang sebesar 128,2.
Dari komponen pembentuk IKK yaitu IKE dan IEK semua nya menunjukkan level diatas 100 yang artinya konsumen optimis termasuk komponen ketersediaan lapangan kerja yang sebelumnya dibawah 100.
Penurunan IKK terutama karena turunnya semua komponen IEK yang kemungkinan karena faktor musiman pasca puasa-lebaran.
Dengan IKK yang masih tinggi ini, memberi ekspektasi pertumbuhan ekonomi Q2-2019 akan cukup tinggi.
Selain itu, Pemerintah dan DPR sepakati asumsi makro RAPBN 2020. Perubahan terutama terjadi pada Pertumbuhan Ekonomi (PE) dari yang diajukan 5,3%-5,6% menjadi 5,2%-5,5%, nilai tukar rupiah menjadi Rp.14.000 - Rp.14.500 per USD, dan suku bunga SPN menjadi 5%-5,5%. Inflasi, harga ICP dan lifting tidak berubah.

