ANALIS MARKET (08/7/2019) : Pergerakan Pasar Obligasi Akan Cenderung Bervariasi
Pasardana.id - Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pasar obligasi diperdagangan akhir pekan kemarin (05/7), masih mengalami kenaikkan meskipun range pergerakan berada di kisaran 35 – 55 bps.
“Fokus selanjutnya adalah menjaga agar pasar obligasi bergerak konsisten, namun tampaknya hari ini pasar obligasi akan tertekan akan kenaikkan imbal hasil global,’ jelas analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Senin (08/7/2019).
Lebih lanjut, riset Pilarmas menyebutkan, diperdagangan Senin (08/7) pagi ini pasar obligasi diperkirakan akan bergerak flat hingga berpotensi melemah. Pelemahan ini mungkin hanya bersifat sementara, oleh sebab itu pergerakan pasar hari ini patut kita cermati.
Sementara itu, sentiment diperdagangan hari ini akan dimulai dari Trump yang mulai kembali melancarkan serangannya, lagi lagi The Fed menjadi korban serangan dari Trump.
Trump mengatakan bahwa The Fed tidak memiliki petunjuk, dan mungkin akan memilih 2 pilihan terakhirnya untuk gubernur Fed sebagai penerus Jerome Powell.
Kritik terhadap The Fed ini semakin gencar seiring dengan keinginannya untuk menggantikan Powell pada tahun 2022 dengan asumsi Trump terpilih kembali. Masalah yang paling sulit bukanlah pesaing kita, namun itu adalah The Fed.
The Fed menaikkan tingkat suku bunga terlalu cepat, terlalu sering, dan tidak memiliki petunjuk.
Trump juga berulang kali menuduh Powell tidak melakukan cukup banyak untuk meningkatkan perekonomian.
Diawal pekan ini, Trump menominasikan ekonom Judy Shelton dan Christopher Waller untuk duduk kursi di Dewan Gubernur The Fed.
Dengan latar belakang yang berbeda, keduanya diperkirakan akan antusias untuk mendukung Trump untuk menurunkan tingkat suku bunga menjadi lebih rendah. Trump juga sempat membahas pemecatan Powell pada akhir 2018 dan meminta pengacara White House awal tahun ini untuk mencari opsi untuk menggantikannya sebagai ketua The Fed.
Namun hal ini dibantah oleh Trump bulan lalu ketika dalam sebuah wawancara bahwa Ia mengancam akan menurunkan Powell kembali ke Dewan Gubernur, tetapi Ia hanya mengatakan bahwa Ia bisa melakukannya jika Trump menginginkannya.
Undang Undang The Fed mengatakan bahwa para Gubernur dapat disingkirkan karena sebuah “alasan” oleh Presiden, yang pada umumnya dianggap sebagai inefisiensi, pengabaian tugas atau penyimpangan.
Dari pernyataan Trump sebelumnya, mungkin saja Trump akan menggunakan pengabaian tugas sebagai alasan untuk menurunkan Powell.
Meskipun demikian Powell juga berkali kali mengatakan bahwa Bank Sentral Amerika akan tetap Indipenden dalam mengambil tindakan dan keputusan tanpa terpengaruh oleh tekanan dari Presiden atau siapapun.
Komentar Trump mungkin akan mewarnai seiring dengan mendekatnya hari pertemuan Bank Sentral yang diharapkan pada pertemuan bulan July nanti, The Fed menurunkan tingkat suku bunga mereka.
Pertumbuhan akan seperti Kapal Roket jika The Fed menurunkan tingkat suku bunga, Trump mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih pada hari Jumat.
Sejauh ini Trump sudah menghabiskan hampir 1 tahun untuk mengkritik Powell dan The Fed karena menaikkan tingkat suku bunga pada tahun 2018 dan tidak menurunkannya sejak saat ini.
Fokus berikutnya adalah menanti FOMC Minutes Meeting pada pekan ini yang dimana akan ada penyampaian laporan semester pertama.
Hal ini akan menjadi arah bagi pasar global untuk mengetahui apakah Amerika membutuhkan pemotongan tingkat suku bunga ditengah ekonomi global yang melambat, perang dagang, dan inflasi yang rendah.
“Kami merekomendasikan jual terbatas hari ini, meskipun pergerakan pasar akan cenderung bervariasi,” jelas analis Pilarmas.

