Harga SUN Diperdagangan Senin Alami Penurunan Seiring Pelemahan Rupiah
Pasardana.id - Jelang lelang, harga Surat Utang Negara (SUN) mengalami penurunan seiring dengan pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika pada perdagangan hari Senin, tanggal 29 Juli 2019 kemarin.
Dalam riset yang dirilis Selasa (30/7/2019), analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra mengungkapkan, pergerakan harga Surat Utang Negara (SUN) pada perdagangan kemarin (29/7) dipengaruhi oleh melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika ditengah pelaku pasar yang melakukan aksi wait and see jelang diselenggarakannya FOMC Meeting pada tanggal 30 dan 31 Juli 2019 waktu setempat.
Adapun nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika ditutup pada level 14020,00 per dollar Amerika, mengalami pelemahan sebesar 12,00 pts.
Sementara itu, para pelaku pasar juga menantikan diselenggarakannya lelang pada hari ini dimana pemerintah akan menawarkan tujuh seri Surat Utang Negara kepada para investor dengan target penerbitan sebesar Rp15 triliun.
“Aksi wait and see tersebut tercermin pada rendahnya volume perdagangan yang dilaporkan pada perdagangan kemarin,” jelas I Made.
Ditambahkan, adanya kecenderungan penurunan harga tersebut seiring dengan seri - seri acuan Surat Utang Negara yang mengalami kenaikan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan tenor 5 tahun, 10 tahun,15 tahun dan 20 tahun masing - masing sebesar 6 bps di level 6,778%; 7,260%; 7,595%; dan 7,766% setelah mengalami penurunan harga masing - masing sebesar 3 bps, 5,2 bps, 5,5 bps dan 3,7 bps.
Lebih rinci diungkapkan, Imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) bergerak dengan kecenderungan mengalami kenaikan, berkisar antara 2 - 11 bps dengan rata - rata mengalami kenaikan sebesar 6 bps dimana kenaikan imbal hasil terbesar terjadi pada Surat Utang Negara dengan tenor pendek.
Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) mengalami perubahan berkisar antara 2 - 10,8 bps didorong oleh adanya perubahan harga hingga sebesar 32 bps.
Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami kenaikan berkisar antara 2 - 7,8 bps dengan didorong oleh adanya penurunan harga hingga sebesar 43 bps dan imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang yang juga mengalami perubahan berkisar antara 1,7 - 9 bps dengan didorong oleh adanya penurunan harga hingga sebesar 100 bps.
Sementara itu, dari perdagangan Surat Utang Negara (SUN) dengan denominasi mata uang dollar Amerika, tingkat imbal hasilnya juga mengalami penurunan.
Imbal hasil dari Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika tersebut bergerak dengan mengalami penurunan yang terjadi pada keseluruhan seri Surat Utang Negara.
Imbal hasil dari INDO24 ditutup turun sebesar 1,2 bps di level 2,790% setelah mengalami kenaikan harga terbatas sebesar 6 bps.
Sementara itu, imbal hasil dari INDO29 mengalami penurunan sebesar 2 bps di level 3,166% didorong oleh adanya kenaikan harga sebesar 16 bps dan imbal hasil dari INDO44 ditutup turun sebesar 0,6 bps di level 4,220% setelah mengalami kenaikan harga sebesar 12,1 bps.
Adapun INDO49 mengalami penurunan imbal hasil sebesar 0,7 bps di level 4,104% yang diakibatkan dari kenaikan harga sebesar 13 bps.

